Selain sinetron, acara televisi di Indonesia yang paling tidak saya sukai adalah reality show. Yeah, memang sih tidak semua reality show itu buruk dan ada yang bagus juga. Saya malah masih suka nonton reality show yang berupa kontes-kontesan, dan itu pun tujuannya untuk melihat bakat-bakat para peserta-nya, bukan untuk ‘bumbu’ yang menghiasinya. Tiap liat reality show macam termehek-mehek atau sejenisnya, entah kenapa bawaannya jadi pengen ngelempar remote ke TV. Kenapa bisa gitu? Pertama, saya agak risih melihat ada orang yang mau mempertontonkan aibnya pada orang banyak. Kedua, meskipun judulnya reality show, kebanyakan reality show yang ada sekarang sama sekali gak ‘real’, alias scripted dan sudah dirancang dengan para pemain bohongan. Selain itu cerita yang lebay ala sinetron sering banget bikin saya pengen muntah. Kalau begitu apa bedanya reality show sama sinetron? Oh, mungkin beda biaya produksinya. Seenggaknya para reality show maker ini gak perlu bayar artis-artisnya semahal bayaran artis sinetron.
Menonton film The Truman Show membuat saya semakin membenci reality show. The Truman Show adalah sebuah contoh reality show terparah yang pernah ada (dan untungnya cuma ada di film). Coba bayangkan jika hidup kita selama 24 jam setiap harinya sejak kita lahir sampai detik ini bisa ditonton oleh banyak orang. Itulah yang terjadi pada Truman Burbank (Jim Carrey), yang sejak ia lahir, kehidupannya dikonsumsi sebagai suatu tontonan yang menghibur bagi banyak orang. Sejak masih dalam kandungan, Truman sudah dirancang untuk menjadi seorang bintang dari acara reality show yang memakai namanya tersebut tanpa ia sendiri ketahui. Truman tinggal di sebuah kota bernama Seahaven, yang sebenarnya bukanlah kota beneran, melainkan sebuah studio raksasa tempat diproduksinya acara tersebut. Orang-orang di sekelilingnya, mulai dari istri, sahabat, sampai orang-orang yang tidak dikenalnya di kota tersebut adalah aktor dan aktris yang turut bermain dalam reality show tersebut. Kehidupannya pun sudah dirancang oleh para pembuat acara tersebut. Sehingga kejadian-kejadian yang dialami Truman, mulai dari ketika ia kehilangan ayahnya, bertemu dan menikah dengan Meryl istrinya, dan lan-lainnya sama sekali tidak ada yang kebetulan, melainkan sudah ada di skenario. Tapi Truman sama sekali tidak tahu. Kehidupannya tetap berjalan normal sampai suatu ketika ia mulai mengalami berbagai kejadian aneh seperti melihat ada kamera jatuh dari langit, hujan yang turun secara aneh, dan hal-hal lainnya, yang membuatnya menyadari bahwa hidupnya tidak senormal yang ia kira. Puncaknya adalah ketika Truman berniat untuk pergi dari Seahaven. Dan niatnya tersebut tidak berjalan mulus karena ada saja hal-hal yang menghalangi usahanya untuk keluar dari Seahaven. Lalu apa yang akan terjadi pada Truman selanjutnya? Apakah nantinya dia akan mengetahui bahwa selama hidupnya dia ditonton oleh banyak mata? Apakah dia akan berhasil meninggalkan Seahaven? Ayo kaaaaak, ditonton.
Sehabis nonton ini, saya jadi celingak-celinguk liat sekeliling, siapa tahu ada kamera tersembunyi yang merekam aktivitas saya selama 24 jam penuh *berlebihan deh reaksinya*. Selama nonton saya ngerasa kasiaaaaan banget sama si Truman ini, dan juga ngebayangin gimana kalo saya ada di posisi Truman. Penonton (dalam hal ini penonton reality show) mungkin akan merasa biasa saja, malah menjadikan menonton aktivitas Truman ini sebagai sebuah hiburan yang menyenangkan.Tapi coba bayangkan jika hidup kalian yang dijadikan reality show tanpa kalian sendiri sadari. Beda kan sama reality show yang sebenarnya, si pemain emang ‘kepengen’ buat nampang di depan kamera. Atau kalau yang pake kamera tersembunyi, durasinya paling sebentar, gak sampe SEUMUR HIDUP kayak gini. Gimana perasaannya coba? Kalo saya sih, bakal marah *gak ada yang nanya*.
Saya juga menemukan suatu ironi ketika menonton film ini. Di bagian awal, si pembuat reality show di film ini mengatakan bahwa dia muak melihat segala kepalsuan yang ada di industri televisi atau di industry hiburan, karena itulah dia membuat acara The Truman Show. “There’s nothing fake about Truman himself.” Menurutnya The Truman Show adalah kehidupan yang sesungguhnya. Saya merasakan itu sebagai ironi, karena meskipun Truman sama sekali tidak berakting sepanjang hidupnya, namun bukankah orang-orang di sekelilingnya berakting? Kehidupan Truman bukanlah kehidupan yang sebenarnya, bukanlah kehidupan yang alami, karena hidupnya dikontrol secara tidak langsung oleh sang sutradara reality show tersebut. Kehidupannya tersebut seratus persen palsu.
Oke, mari kita beralih ke aspek lain. Menurut saya ada beberapa hal yang kurang masuk akal dari film ini, tapi tidak mengganggu kok dan tidak usah dipikirin karena ketidakmasukakalan ini lah yang mendukung jalan cerita film ini. Jadi tidak usah bertanya-tanya kenapa teknologinya bisa sebegitu canggihnya sampai-sampai ratusan (atau ribuan?lupa) kamera tersembunyi bisa terpasang di seluruh kota tanpa disadari, atau tidak usah bertanya-tanya mengenai hebatnya pengatur cuaca dalam kota tersebut, atau tidak usah bertanya-tanya apakah ketika Truman sedang mandi atau sedang melakukan ‘sesuatu’ dengan istrinya, apakah hal tersebut dipertontonkan juga? *yang terakhir pertanyaan gak penting :p*. Yah, namanya juga pilem yah. Mengenai akting, semua pemain berakting sangat bagus. Meskipun film ini termasuk ke dalam drama tanpa embel-embel komedi, kita masih bisa menemukan akting komikal dari Jim Carrey. Pemain lainnya seperti Laura Linney yang berperan sebagai Meryl, istri dari Truman, pun berakting sangat bagus. Oh ya, meskipun film drama, ada beberapa adegan yang agak lucu dan menggelikan di film ini, contohnya adegan “iklan terselubung” ketika karakter Meryl ini tiba-tiba promosi berbagai macam produk di hadapan Truman (ini kan acara 24 jam, jadi iklannya ada di dalam acara, bukan di luar acara :p).
Yak, segini aja reviewnya. Film ini bagus dan recommended kok, dan merupakan salah satu film dari Jim Carrey yang wajib banget buat ditonton. Habis nonton film ini, ketidaksukaan saya pada reality show semakin bertambah, dan saya berharap semoga reality show semacam The Truman Show ini sampai kapan pun hanya ada di film saja, gak ada di kehidupan nyata.
Rating : 1 2 3 4 5
huahaha sama!! gw juga super benci sama reality show macam termehek2 n realigi…rasanya pengen lempar sepatu ke TV, tapi sayang TVnya. Bener2 acara ga bermutu.
Truman show itu menurut gw adalah film jim carrey paling TOP, kl gw bikin top5 Jim Carrey movies, maka Truman ada di no.1. Keren bgt sih.
Good morning, good afternoon and good night 🙂
bener, pengen lempar tapi sayang tv-nya ya 😀
setuju. filmnya jg rada beda sama film2 jim carrey kebanyakan. bagus deh 😀
Ini film masih saya inget meskipun saya tonton waktu saya SD. Kisahnya yang unik, bahwa ternyata Truman hidup di kota yang “semua penduduknya adalah aktor”, dan bahwa ternyata Truman adalah “aktor utamanya” sejak dia lahir. Wuuuaah, karena jalan ceritanya itulah, saya masih inget ampe sekarang… 😳
betul, kisahnya yg unik pasti bikin film ini jadi tidak mudah dilupakan sampai kapan pun.
Nic ereview. Berkat review ini, saya tertarik nonton film ini. Dan bener saja, saya kesel setengah mati ama produsernya (saya gak mau repot2 ingat namanya). Jika itu terjadi pada saya, hal yang pertama saya lakukan adalah melaoprkan orang itu ke polisi. Truman itu terlalu baik menurutku, bahkan *spoiler* saat dia tahu kalau dirinya adalah bahan show, tetep senyum.
setelah baca review ini saya langsung ngedownload filmnya.
btw, rugi banget saya baru ketemu blog sebagus ini sekarang… konsisten ngereview film-film menarik. keep up the good work yah! 😀
wah. trus udah ditonton filmnya? gimana pendapatnya?
terima kasih :))) sering-sering mampir ke sini ya 😀
Film yang mantap & unik..parahnya saya baru nonton sekarang padahal tu film sudah ada sejak 1998…..
Gw belom pernah nntn sebelumnya Film ini dan itu pertama nonton dikamus al hasil gw disuruh bikin paper tentang film ini tentang kehidupan Turman dalam perspektif sosiologi,, ada yang bisa bantuuuuuuuuuu???
film keren nih, ceritanya unik baru nonton tadi malam saya hahaha, untung film ini dibikin tahun 90an seandainya sekarang gimana caranya si penulis cerita menutupi kemajuan teknologi di jaman sekarang.
reviewnya mantap saya suka
terima kasih
abis nonton langsung googling ni film emang salah satu film terbaik…