Hana (Suzuki Anne) dan Alice (Aoi Yu) adalah dua orang anak remaja yang sudah bersahabat sejak kecil. Persahabatan mereka sangat erat, seolah-olah tidak dapat dipisahkan. Selain itu, mereka juga sama-sama mengikuti kursus balet di tempat yang sama. Suatu hari, ketika mereka sama-sama bolos sekolah dan berpetualang dengan menggunakan kereta api, dari jarak agak jauh mereka melihat dua orang cowok SMA yang tampangnya lumayan tampan di kereta tersebut. Alice langsung tertarik pada salah satu cowok yang lebih tinggi dan wajahnya mirip bule, dan ia mengatakan pada Hana kalau ia boleh mengambil cowok yang satunya lagi. Dengan tampang ogah-ogahan Hana langsung menolak hal tersebut. Namun siapa yang menyangka, Hana sebenarnya tertarik pada cowok tersebut (yang lebih pendek). Jika Alice kemudian melupakan kejadian tersebut, Hana tidak demikian. Ia kemudian jadi sering memata-matai cowok yang nantinya diketahui bernama Miyamoto Masashi (Tomohiro Kaku) tersebut. Hana dan Alice pun kemudian lulus SMP dan mereka sama-sama masuk ke SMA yang sama. Ternyata cowok yang dimata-matai Hana juga bersekolah di SMA yang sama dengan mereka berdua. Berusaha mendekati Miyamoto, Hana masuk ke ekstrakurikuler “Storytelling” yang hanya beranggotakan dua orang termasuk Miyamoto. Namun, mendekati Miyamoto bukanlah hal yang mudah, karena cowok tersebut bisa dibilang cowok yang anti sosial dan perhatiannya selalu ia habiskan kepada buku. Di kereta dan di mana pun ia berada, ia selalu membaca buku, termasuk ketika ia berjalan pulang ke rumahnya. Karena terlalu fokus membaca buku, ia jadi tidak memperhatikan sekitar dan akhirnya menabrak pintu garasi sebuah rumah. Hal tersebut membuat Miyamoto terjatuh dan hampir tak sadarkan diri. Hana yang sedari tadi mengikuti Miyamoto, langsung menghampiri Miyamoto untuk memastikan keadaannya. Miyamoto malah bertanya “siapa kamu?” pada Hana, karena Miyamoto memang baru berkenalan dengan Hana hari itu sehingga dia tidak begitu mengingat Hana. Hal tersebut kemudian dimanfaatkan Hana yang mengatakan bahwa dia adalah pacar Miyamoto. Jadi begitulah seterusnya, Miyamoto dibuat percaya bahwa dia menderita amnesia akibat kejadian tersebut, sehingga Hana mendapat kesempatan untuk selalu dekat dengan Miyamoto yang disukainya. Namun, satu buah kebohongan sering kali menghasilkan kebohongan-kebohongan yang lain. Karena suatu kejadian, Alice kemudian dengan terpaksa terlibat dalam kebohongan Hana dan disuruh Hana untuk berpura-pura menjadi mantan pacar Miyamoto. Karena Miyamoto juga tidak ingat sama sekali pada Alice *yaiyalah*, ia mencoba mendapatkan ingatannya kembali dengan cara menemui Alice beberapa kali. Hal tersebut malah menjadi bumerang bagi Hana, karena Miyamoto kemudian malah jatuh cinta pada Alice, begitu juga sebaliknya. Lalu, apa yang akan terjadi pada mereka bertiga, terutama apa yang akan terjadi pada persahabatan Hana dan Alice di saat mereka menyukai laki-laki yang sama? Mana yang akan mereka pilih, cinta atau persahabatan?
Jika kamu anti film remaja dan selalu menganggap film remaja sebagai film murahan, berarti kamu belum menonton film ini. Hana and Alice (judul aslinya Hana to Arisu) adalah satu film remaja yang menurut saya layak banget buat ditonton semua penikmat film. Saya sukaaaaaaa sekali sama film ini. Ceritanya sederhana, menarik, dan gampang untuk diikuti. Tapi meskipun tergolong ke dalam film dengan tema yang ringan, film ini bukanlah tipe film yang gampang dilupakan. Yang paling berkesan dari film ini adalah akting dua pemain utamanya, yaitu Suzuki Anne dan Aoi Yu. Akting mereka berdua (terutama Aoi Yu) turut membuat film ini jadi hidup. Mereka berdua juga menampilkan chemistry yang sangat pas sebagai dua orang sahabat karib. Begitu pula dengan Tomohiro Kaku yang berperan sebagai Miyamoto Masashi (yg dari namanya aja langsung bikin saya ngakak), cowok yang disukai oleh kedua sahabat ini. Saya suka banget sama karakter Miyamoto ini, karena bisa dibilang karakternya ini bukanlah tipe karakter yang mudah dipuja kaum perempuan. Tapi keanehan dan keabnormalan karakternya ini lah yang membuat karakter ini menjadi sangat menarik (plus tampang datar tanpa ekspresi-nya itu menurut saya lucu banget :D).
Salah satu kelebihan film ini adalah sinematografinya yang cantik. Misalnya ketika Hana dan Alice sedang berjalan bersama-sama di adegan awal. Selain itu, saya juga suka banget sama rumahnya Hana yang kelihatan indah banget dan dipenuhi banyak bunga (sesuai dengan nama Hana yang merupakan bahasa Jepang-nya bunga). Sebaliknya, rumah Alice digambarkan sangat berantakan. Hal itu turut didukung latar belakang keluarganya di mana Alice tinggal hanya dengan ibunya saja yang tampaknya tidak begitu peduli pada Alice dan malah berpura-pura bahwa Alice adalah tetangganya ketika ia dan pacarnya bertemu Alice di suatu tempat. Oh iya, adegan favorit saya (dari segi gambar): ketika festival sekolah, Hana dan Miyamoto berbicara di suatu kelas, dan ada balon besar dengan bentuk Astro Boy ‘mengintip’ mereka dari balik jendela. Itu bagus banget XD
Banyak hal yang ingin disampaikan film ini, misalnya mengenai kebohongan. Satu buah kebohongan akan membuka kesempatan bagi kita untuk berbohong lagi dan lagi demi menutupi kebohongan yang pertama tersebut, dan kebohongan macam apa pun adalah tidak baik, dan cepat atau lambat pasti kebohongan-kebohongan tersebut akan terbongkar juga, seperti yang terjadi di film ini. Film ini juga menunjukkan makna persahabatan yang sebenarnya, bahwa persahabatan memiliki nilai yang berbeda dan bahkan lebih penting daripada cinta. Persahabatan juga dapat membuat orang berubah menjadi lebih baik, seperti yang terjadi pada Hana dan Alice, di mana kejadian-kejadian yang menguji persahabatan mereka turut menjadi proses pendewasaan bagi mereka berdua. Well, kesimpulannya, jika kamu ingin menonton film remaja yang menghibur sekaligus berisi, maka tontonlah film ini 🙂
Nb: Abe Hiroshi (Aoi Tori, Dragon Zakura) dan Ryoko Hirosue (Okuribito, Beach Boys) turut bermain dalam film ini sebagai cameo.
Rating : 1 2 3 4 5
[…] 6, 2010 by purisuka Gara-gara Hana and Alice, saya jadi tertarik untuk menonton film arahan Shunji Iwai (sutradara Hana and Alice) yang lainnya. […]
yg bikin doki doki tuh pas alice balet..
yu aoi Wo ai NIiiiiiiiiiiiiiii….
ryoko numpang nelpon doang #najong
sudah dari dulu rencananya mau dunlud ni movie karena ada AOI YUU.. tapi gk pernah sempat…heuheu
hai Priska, berhubung lo membuat review mendalam, gw pengen diskusi *nanya sih* dari dulu cari orang buat ngobrolin Hana Alice kagak ada nih,
Inget adegan slug waktu tangan si Hana megang payung terus masih berbusa gitu? Kenapa ya si Kaku ngerasa takut gitu?
In the end, apakah ini jadinya cinta datang karena terbiasa? gw ikutan sedih liat si Anne suzuki akting nahan tangis. Duh jempolan..
hai juga Nanien, temennya Riju ya? 🙂
nah, adegan itu juga yg jadi pertanyaan saya waktu nonton nih film. Mungkin karena busa di tangan Hana kayak lendir(nya siput). dan sebelumnya dia mimpi ketemu slug gitu kan, jadi dia ngerasa takut dan ngerasa mimpinya jadi kenyataan *jangan dipercaya, dugaan sotoy*.
bisa jadi, tapi kalo di sini kayaknya cinta datang karena sugesti. karena disugestiin kalo si Alice itu mantan pacarnya, si Miyamoto jadi penasaran pengen tau kenapa dia bisa putus. ujung2nya malah jatuh cinta 😀 yep, yg itu adegannya emosional banget ya 😀
loh, lo kenal riju? wakakaka.
hmm endingnya tuh gantung gak sih, yap dia suka alice, tapi tapi tapi bukannya dia bilang ke Hana, ‘jangan atur hidup gw lagi, skarang gw yang mutusin’. Trus gw berasumsi dia bakal milih Hana. wahahah.. dasar shunji iwai. Gaktau lah gw nonton yang bajakan translationnya cupuu
iya temen di fandom HSJ 😀
kalo translation yg gw baca sih kira-kira gini: “jangan memutuskan seenaknya sendiri”. nah, menurut gw kalimat itu rada-rada ambigu, ‘memutuskan seenaknya’ di sini apa soal si Miyamoto ini gak pernah jatuh cinta sama si Hana, atau tentang Miyamoto yang gak tau kalo dia udah ditipu (berhubung sebenernya dia udah tau gara2 Alice). Tapi kalo soal ending menurut gw tetep, di antara mereka gak ada yg dapetin si Miyamoto 😀
ah, tapi tapi tapi, yang gw tangkep itu,
kalo ga salah si Hana akhirnya mutusin sepihak sambil bilang ‘Alice anaknya baik kok” bla bla bla. Trus si Kaku bilang jangan mutusin seenaknya sendiri dengan ambigu, ‘sekarang gw yang milih siapa di antara lo, lo ga bisa memutuskan gw untuk jadian ama Alice’ Gitu gitu..
hahaha. sumpah lah abis tiap gw nyari review ga ada yang bahas ini kan gw jadi gatel kebingungan :p
anyhooo Hana dan Alice kadang2 saking terlalu deket jadi ‘serem’ huahuahuahuahua. banyak nih aspek yang harus ditelaah gitu wekeke
nah mungkin jadinya si Kaku mutusin untuk gak milih dua-duanya, si hana kan terakhir keliatan bermaksud ngejodohin dia sama Alice, tapi si Kaku nolak meskipun dia suka Alice, mungkin buat kebaikan Hana & Alice. gitu kali ya
haha sekarang gw yg jadi bingung sendiri dan jadi pengen nonton lagi biar lebih ngerti. hihi biar ini pilem remaja dan ceritanya lumayan ringan, tapi tetep menarik buat didiskusiin dan ditelaah ya. shunji iwai emang selalu oke kalo bikin pilem 😀
nah gw penasaran sama versi pelem pendeknya. lo pernah liat/punya ga? gw nyari susyeee banget.
versi pelem pendek dari apa? maksudnya pilem pendek buatan Shunji Iwai kayak Picnic, April Story, Undo? Semuanya ada di indowebster kok, tinggal Undo yang belum gw tonton 😀
bukan, versi pelem pendeknya Hana and Alice. Apa maksutnya iklannya ya? Kan ini pelem perpanjangan dari pelem pendeknya kan, iklan Kit Kat gitu.
abis baca komen ini tadi gw langsung nyari di youtube pake kata kunci “hana and alice kit kat” trus di situ ada tiga video, dalemnya ada keterangan Kit Kat 30th Anniversary tapi isinya itu proses syuting Hana & Alice. Gak tau deh yg mana film pendek benerannya, tapi seneng liat proses syutingnya. Si Yu Aoi & Anne Suzuki aslinya emang gila dan keliatan akrab banget
mantap ini film. Bukan tipikal film jepang yg cengengesan. tenang, mengalir dan nendang. 🙂
ada prequelnya nih film , tp dlm bentuk anime kocak :v