Ada yang ingat dengan film Confessions (Kokuhaku)? Film Jepang garapan Nakashima Tetsuya itu bisa dibilang merupakan salah satu film Jepang favorit saya sepanjang masa. Film yang bercerita tentang pembalasan dendam seorang ibu yang anaknya dibunuh tersebut merupakan adaptasi dari novel yang ditulis oleh Minato Kanae. Di tahun 2012 ini, satu lagi novel karya Minato Kanae, yaitu Shokuzai (The Atonement), difilmkan. Namun, tidak seperti Confessions, Shokuzai tidak diadaptasi menjadi film layar lebar, melainkan menjadi mini seri berjumlah lima episode yang ditayangkan oleh channel WOWOW. Kali ini, orang yang bertugas mengadaptasi novel ini ke layar kaca adalah Kurosawa Kiyoshi, yang sebelumnya sudah sering menyutradarai beberapa film yang sudah diakui kualitasnya, seperti Tokyo Sonata dan Cure.
Shokuzai sendiri masih memiliki kemiripan dengan Confessions, yaitu sama-sama bercerita tentang seorang ibu yang anak perempuannya dibunuh. Anak perempuan tersebut bernama Emiri yang merupakan seorang murid baru (kelas 4 SD) di suatu sekolah. Pada suatu hari, ketika ia sedang bermain dengan empat orang temannya, seorang pria menghampiri mereka. Pria (yang wajahnya tidak diperlihatkan) tersebut mengatakan ia sedang membetulkan kipas yang ada di gymnasium sekolah mereka, dan ia meminta tolong Emiri untuk membantunya karena ada bagian yang tidak bisa ia jangkau. Emiri lalu pergi bersama pria itu. Namun, setelah beberapa lama, Emiri tidak kembali juga. Empat temannya yang khawatir pun lalu menyusul ke gymnasium. Dan sesampainya di sana, Emiri sudah terbujur kaku di lantai gymnasium tersebut.
Adachi Asako (Koizumi Kyoko) yang merupakan ibu dari Emiri tidak sanggup menerima kenyataan atas kematian putrinya tersebut. Belum lagi, pelaku pembunuhan anaknya sama sekali tidak tertangkap, dan empat teman Emiri yang merupakan saksi mata pelaku pembunuhan Emiri mengatakan mereka tidak ingat dengan wajah pembunuh tersebut. Pada suatu hari, tepatnya pada hari ulang tahun Emiri, Asako mengundang empat orang teman Emiri tersebut ke rumahnya. Rupanya Asako tidak bisa memaafkan mereka berempat. Pada pertemuan tersebut Asako berkata pada mereka: “I won’t forgive you. Find the suspect for me. Otherwise, you’ll have to pay. Until the crime solve, I’ll never forgive any of you. You can’t escape from your sins.”
15 tahun berlalu setelah perjanjian tersebut. Empat orang teman Emiri telah tumbuh dewasa dan memiliki kehidupan masing-masing. Yang pertama adalah Kikuchi Sae (Aoi Yu), yang punya ketakutan tertentu terhadap laki-laki dan punya semacam kelainan di mana ia tidak bisa mengalami menstruasi. Yang kedua adalah Shinohara Maki (Koike Eiko), yang berprofesi sebagai guru SD yang galak dan pada suatu hari mendapat banyak perhatian setelah ia menyelamatkan murid-muridnya dari serangan pria tak dikenal. Yang ketiga adalah Takano Akiko (Ando Sakura), perempuan yang sejak kematian Emiri menjadi anti memakai pakaian yang cantik dan menganggap dirinya sendiri adalah beruang. Lalu terakhir adalah Ogawa Yuka (Ikewaki Chizuru), pemilik toko bunga yang punya kecemburuan tertentu terhadap kakaknya dan punya perhatian khusus terhadap polisi. Setiap tokoh dieksplor dalam setiap episode secara bergantian (jadi episode pertama fokusnya sama Aoi Yu, episode 2 Koike Eiko, dst). Dan di setiap episodenya, tokoh-tokoh tersebut melakukan suatu hal mengejutkan yang mereka anggap sebagai penebusan dosa atas kematian Emiri.
Shokuzai adalah salah satu dorama yang sudah saya tunggu-tunggu sejak dorama ini belum tayang. Selain karena faktor pengarang Confessions dan Kurosawa Kiyoshi, yang membuat saya tertarik pada dorama ini adalah jajaran castnya yang luar biasa. Kebanyakan pemainnya adalah aktor dan aktris yang lebih sering bermain di film ketimbang dorama. Contohnya adalah Koizumi Kyoko (Hanging Garden, Tokyo Sonata), Aoi Yu (Hana and Alice), Koike Eiko (2LDK), Ando Sakura (Love Exposure), dan Ikewaki Chizuru (Josee the Tiger and the Fish). Pemain-pemain pembantunya pun top semua, mulai dari Moriyama Mirai, Kase Ryo, Ito Ayumi, Arai Hirofumi, sampai Kagawa Teruyuki. Dan untungnya saya tidak dikecewakan oleh nama-nama hebat tersebut.
Seperti kebanyakan film-filmnya Kurosawa Kiyoshi (yang sering membuat film horror/thriller), dorama ini memiliki aura yang suram dan kelam. Warna yang dipakai cenderung gelap, dan semakin mendukung atmosfir kelamnya. Alurnya sedikit lambat, tapi tidak membosankan dan malah memperkuat intensitas ketegangannya. Sinematografinya pun sangat mengagumkan, dan membuat dorama ini tidak terlihat sebagai sekadar tayangan televisi karena kualitas gambarnya yang sudah seperti kualitas gambar pada film layar lebar.
Yang paling saya kagumi dari dorama ini adalah proses pembangunan karakternya yang meskipun terlihat perlahan-lahan tetapi pasti. Di setiap episodenya setiap karakter diperkenalkan. Dan dengan memakai sedikit flashback, kita bisa melihat bahwa kepribadian mereka semuanya terbentuk dari kejadian 15 tahun yang lalu, bahkan untuk karakter Yuka (Ikewaki Chizuru) sekalipun yang mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan hal tersebut. Semua karakternya tidak diperlihatkan bersih dan suci. Bahkan untuk karakter Asako sang ibu, yang sebenarnya punya andil dalam kematian putrinya, karena belakangan diketahui bahwa kematian putrinya masih memiliki hubungan dengan masa lalunya sendiri. Makanya, shokuzai atau “the atonement” di sini tidak hanya berlaku bagi empat orang teman Emiri saja, melainkan juga pada karakter Asako sendiri. Well, kalo suka sama tontonan yang rada nyikologis, dorama ini tentunya sangat wajib ditonton karena kita bisa melihat bahwa sebuah kejadian bisa mempengaruhi kepribadian berbagai macam orang dengan cara yang berbeda.
Setiap episode dalam dorama ini memiliki cerita yang berdiri sendiri tapi tetap bersinggungan. Dan masing-masing episodenya memiliki cerita yang sangat menarik. Tapi kalo disuruh milih, favorit saya adalah episode pertama (French Doll) dan episode ketiga (Bear Siblings). Dua episode tersebut menurut saya yang paling menarik dan paling menegangkan. Apalagi episode pertama yang menampilkan Aoi Yu, yang menurut saya serem abis. Para pemain dalam dorama ini semuanya menampilkan akting yang bagus dan memukau. Ekspresi-ekspresi yang ditampilkan, kekosongan yang mereka alami, semuanya ditampilkan secara pas dan tidak berlebihan. Dari lima pemeran utama sampai peran-peran pembantu, semuanya menampilkan akting yang cemerlang.
Secara keseluruhan, dorama ini adalah salah satu dorama paling berkesan di tahun 2012 ini. Dan meskipun tahun 2012 baru berjalan dua bulan, sudah pasti saya akan memasukkan dorama ini ke list dorama terbaik tahun 2012. Satu-satunya kelemahan dorama ini menurut saya hanya pada bagian endingnya. Endingnya tetep bagus sih, dan sepertinya memang seperti itulah dorama ini harus berakhir (dan endingnya itu…ironis sekali). Tapi, kalo dibandingin sama episode-episode sebelumnya, menurut saya kualitas episode ini jadi rada menurun dan kalah sama episode-episode sebelumnya. Padahal saya berharap episode akhir ini menjadi puncak dari semua episodenya. Jadi, 4,5 bintang deh untuk dorama ini. Highly recommended.
Rating : 1 2 3 4 4,5 5
wah, udah nonton ya en di review langsung, horeee 😀 seperti biasa Purisuka reviewnya nice banget 😀
aku rencananya mau nonton setelah lengkap gitu episode-nya karna males penasaran, hehe.. mikirnya sih bakal 10 epi atau lebih kaya dorama lain, eh ternyata nyampe 5 aja.. Jadi baru mau donlot.. 🙂
hehe iya, sub episode 5-nya baru keluar kemaren dan pagi tadi baru beres nonton. buru-buru direview daripada nantinya lupa. iya, dorama ini emang singkat banget, tapi tetep bagus. selamat mendonlot dan menonton yaa. ditunggu reviewnya kalo udah nonton 🙂
Kaget banget cuma 5 episode! Padahal pas awal2 gosip denger bakal ada DRAMA inih, uda seneng ngebayangin interaksi Aoi Yu dan para aktris/aktor handal di 11-12 episode. Kan rindu..udah lama ga liat aktingnya Aoi Yu. Walau sedih karena mereka gak semuanya bertemu di satu frame, gw acungkan jempol buat dorama ini.
Beneran gak kaya drama, sinematografi gokiiiiiiiiiil. Warna suram. Nonton di tengah malem bikin merinding disko.
Kalo menurutlo endingnya harus kaya gimana? hehehe. Tapi menurut gw scene terahir nanggung gitu. Pengennya ada adegan yang bikin kita tersentak kaget (walo perkeretaapian juga kaget).
Emang ya ini tokoh2 di novelnya si pengarang ini gak ada yang beres. Semua sakit jiwaaaa~
Episode 1: Aoi Yu cocok banget jadi hantu french doll. It’s beautiful yet creepy! Ngeliat tulang punggung Aoi Yu terlihat jelas saking dia kurus…jadi serem. Moriyama Mirai gokil banget dah. Di Moteki dia sering terlihat ganteng, disini kaya mas-mas tajir dari kampung (model rambut belah tengah sungguh dosa). Agak-agak sedih liat Aoi Yu di scene yang suram. Pengen liat dia dengan nuansa warna ceria kaya penggambaran masa kecil mereka.
Episode 2: ketika muncul adegan tonjok, gw langsung :O Walo setelah diulang itu mah keliatan gak kena tonjok, tapi emang sound effect tuh sangat membantu keberlangsungan drama. Koike Eiko cocok banget jadi guru yang tegas dan kaku karena matanya yang gede itu loh *ngaca*
Episode 3: Kase Ryooooo!!!! Menurutlo beneran pedofil gak peran dia? Bagus juga ya Ando Sakura aktingnya. Soalnya cuma liat dia di film apaan itu yang 4 jam yang dia jadi cewe psikopat nyebelin. Gw benci banget perannya disitu. Eh, disini dia terlihat memilukan jadi beruang.
Episode 4: mbak2 cakep sayang sekali lebih waras dari tiga temen lainnya (uda ngarep kasus yang lebih gokil). Tapi kakaknya memang culas.
Ckckck, kalo nonton drama Jepang tuh kita belajar sebab-akibat ya. Mengapa orang kaya gini karena masa lalu kaya gitu. Semua ada alasan psikologisnya. Kalo sinetron Indonesia? Yang jahat, jahaaaat banget gak tau kenapa bisa begitu yang penting akting jahat melotot alis naik sebelah, dsb.
iya, awalnya gw juga ngira ni dorama bakal kayak dorama Jepang pada umumnya yg 11-12 episode. eh ternyata cuma 5 episode. Padahal awalnya gw udah seneng karena Aoi Yu & Kase Ryo maen dorama lg, yg mana gw bakal liat mereka dengan durasi yg lama, eh ternyata dua2nya cuma tampil di satu episode aja (beda episode lagi). Tapi untungnya doramanya bagus ya walo cuma 5 episode…
(btw, SPOILER ALERT ya buat selanjutnya *takut ada yg gak sengaja baca*)
kalo menurut gw, endingnya udah tepat banget sih. Soalnya ironis banget. Si Asako sebenernya yg paling bersalah, tapi sampe akhir dia gak bisa melakukan penebusan dosa karena si pelakunya milih mati dengan caranya sendiri. Gw jadi kasian sama temen-temennya Emiri yg hidupnya hancur semua gara2 janji mereka ke Asako. Cuman, entah kenapa biar kesannya ironis banget, endingnya gak bikin gw sampe membelalakan mata atau gimana :))
buat episode 1, iya banget tuh. Aoi Yu kurusnya kebangetan di sini. Dan Moriyama Mirai nyeremiiiin (dan ya, model rambut belah tengahnya emang gak banget). Beda jauh sama di Moteki yg perannya bikin gw ngakak2.
buat episode 2, wah gw gak merhatiin kalo tonjokannya gak kena. tapi yg ini gw bingung. Si Koike Eiko itu akhirnya mati gak sih? gw gak tau kalo ditonjok dan jatoh gitu aja bakal bisa bikin orang mati…
buat episode 3, gw sendiri awalnya mikir kalo pedofilnya Kase Ryo itu cuma ada di kepalanya si Ando Sakura. Tapi pas liat scene di mall yg dia lagi kedapetan main sama cewek abg itu, gw jadi mikir lagi. jadi jawaban gw cuma satu: mungkin (mungkin pedofil mungkin nggak, hehe). haha, di Love Exposure ya? Tapi biar jadi cewek jahat & psikopat, gw suka akting Ando Sakura di sana. awalnya gw kira dia cuma cocok jadi cewek nyebelin atau jahat (inget Soredemo Ikite Yuku), tapi ternyata dia bisa juga jadi tipe karakter yang rada2 menyedihkan kayak gini ya…
buat episode 4, haha, tapi menurut gw dia juga rada2 nyeremin di sini. gila, pinter banget ngegodanya ya~
iya, makanya itu yg bikin gw suka drama Jepang. Semua karakternya manusiawi. gak ada yang bener2 baik dan bener2 jahat. Ah perlu nunggu berapa tahun coba biar di Indonesia ada sinetron kayak gini…
koike eiko mati apa pingsan doang yak? sengaja dibikin nanggung sih. grrr.
gw siyok banget pas si pembunuh dibilangin kalo emiri itu anuannya trus bukannya kaget malah hepi. stresssssss!
ryo kase juga pas scene trahir ambigu banget ngapain sama anak kecilnyaaa. oemjyeh.
iya nanggung yg episode 2. kalo masih hidup kan dia masih bisa ditanyain siapa pelakunya~
ho oh, emang gila ni ya pelakunya. tapi tetep semuanya gara2 si Asako juga sih.
Ryo Kase yg terakhir itu emang rada2 mencurigakan. tapi masih termasuk wajar sih kalo orang dewasa main gelitik-gelitikan sama anak kecil. cuman pas dia bilang “kamu cantik sekali” ke anak kecilnya, malah jadi keliatan pedofil
Donlot dimana ini filmnya? Saya baru nemu blog ini, seneng banyak review dorama jepang atau film2 asing… cuma ya itu suka bingung dapet filmnya darimana. Makasih 🙂
link yang saya pake buat ngedonlot dorama ini udah mati nih. mungkin bisa cari di d-addicts (torrent) atau indowebster.
Great review 🙂
Emang betul sih ending lebih lebah dibanding episode lainnya…tapi sy suka banget karena ternyata bukan sebuah pembunuhan yang acak dan itu ttp membuat sy ngasih series ini 5 bintang 🙂
Suka bgt baca reviewnya, kita punya perbedaan cara mereview jadi enak bacanya 🙂 Saya lg nunggu teman sy yang org Inggris (tapi gila fim Asia) selesai nntn n baca review dia…dia juga punya cara review yang berbeda.
Sayang ya sy kelewat baca review ini padahal ada Mirai-kunnya 😉