Saya selalu tertarik dengan film yang menggambarkan hubungan ayah dan anak. Dan meskipun ayah dan anak dalam Usagi Drop ini bukanlah ayah dan anak beneran, hal tersebut tidak mengurangi ketertarikan saya pada film ini. Bercerita tentang bujangan berusia tiga puluh tahun bernama Daikichi (Matsuyama Ken’ichi) yang memutuskan untuk mengasuh Rin (Ashida Mana) yang disebut-sebut sebagai anak haram dari kakeknya yang baru saja meninggal dunia, dengan segala lika-likunya. Well, film ini enjoyable dan cocok untuk ditonton para penyuka film-film bergenre slice of life atau film yang bercerita tentang hubungan ayah dan anak. Saya belum pernah baca versi manganya atau nonton versi anime-nya, jadi saya gak bisa mengatakan apakah adaptasi ini berhasil atau tidak. Tapi saya lumayan menikmati film ini. Matsuyama Ken’ichi cukup pas memerankan seorang pria single yang tiba-tiba harus mengasuh anak kecil, dan ia berhasil membangun chemistry yang sangat baik dengan Ashida Mana. Ya, Ashida Mana! Sungguh ya anak kecil satu ini adorable sekali. Dan tidak hanya adorable, aktingnya pun sangat bagus di sini. Di luar hal itu, film ini juga memiliki kekurangan di mana ada part-part yang seharusnya mengaduk-aduk emosi penontonnya, tapi jadinya malah datar-datar aja. Tapi di luar itu saya cukup suka film ini kok. 3,5/5.
2. Chonmage Purin / A Boy and His Samurai (Japan, 2010)
Tertarik menonton film ini karena posternya yang kelihatan lezat, plus karena film ini disutradarai oleh Nakamura Yoshihiro (Fish Story, Ahiru to Kamo no Koinrokka), dan saya cukup penasaran ingin tahu seperti apakah film buatannya ketika ia tidak bekerja sama dengan Isaka Kotaro. Film ini bercerita tentang seorang samurai (pada periode Edo) bernama Yasube Kijima (Nishikido Ryo) yang terkena time leapt ke 180 tahun kemudian. Di 180 tahun kemudian itu, tepatnya di Jepang masa kini, ia bertemu dengan seorang single mother bernama Hiroko (Tomosaka Rie) beserta anak laki-lakinya, Tomoya (Suzuki Fuku). Hiroko lalu mengizinkan Yasube untuk tinggal bersamanya dan anaknya, dan sebagai balas budi, Yasube kemudian membantu Hiroko dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga di rumahnya, yang nantinya berujung ketika ia mulai belajar membuat kue. Film ini mungkin masih mirip-mirip dengan Usagi Drop, di mana bercerita tentang ‘hubungan keluarga’ tanpa ikatan darah. Tapi film ini tidak hanya bercerita tentang hubungan Yasube dengan ibu dan anak tersebut saja. Film ini juga berusaha menyinggung tentang permasalahan gender, yang ditunjukkan melalui sosok Hiroko sebagai single mother yang bekerja di luar, dan Yasube yang melakukan pekerjaan rumah tangga. Menurut saya film ini cukup menghibur dan enjoyable, dan terdapat kejutan manis yang sedikit bikin terharu meskipun gak sampe bikin nangis. Dari segi akting, Nishikido Ryo cukup baik memerankan Yasube, samurai super serius yang kemudian terdampar ke dunia patisserie. Tomosaka Rie dan Suzuki Fuku juga lumayan baik aktingnya (dan Suzuki Fuku ini lucuu, dia ini versi anak laki-lakinya Ashida Mana kayaknya, hehe). Overall, film ini cocok untuk ditonton penyuka film keluarga, dan juga penyuka film tentang makanan, karena kue-kue buatan Yasube di film ini sungguh bikin ngiler (tapi untuk pudingnya ternyata kurang menggiurkan, masih lebih menggiurkan puding yang di My Boss My Hero :D). 3,5/5
3. Toad’s Oil / Gama no Abura (Japan, 2009)
Aktor kawakan Yakusho Koji mencoba untuk menunjukkan bakatnya yang lain, yaitu dalam menyutradarai sebuah film. Dan hasilnya, untuk sebuah debut, film ini menurut saya lumayan banget. Di film ini, ia tidak hanya menyutradarai, tapi juga turut bermain sebagai pemeran utama. Film ini bercerita tentang Yazawa Takuro (Yakusho Koji) yang tinggal di mansion yang cukup besar bersama istri (Kobayashi Satomi) dan anak laki-lakinya, Takuya (Eita). Suatu hari, Takuya mengalami insiden yang membuat dirinya koma. Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya? Menurut saya, film ini berhasil menggambarkan bagaimana rasanya kehilangan dengan sangat baik. Di sini kita dihadapkan pada tokoh Takuro, seorang ayah yang tingkah lakunya masih kekanak-kanakan dan tidak mencerminkan karakter seorang ayah. Saking kekanak-kanakannya, ketika anak laki-lakinya sedang koma di rumah sakit, ia malah sibuk telepon-teleponan dengan Hikari (Nikaido Fumi), pacar LDR Takuya, dengan berpura-pura sebagai Takuya. Setelah suatu hal (yang mungkin sudah bisa ditebak) terjadi, Takuro pun melakukan suatu perjalanan yang nantinya akan mendewasakan dirinya. Menurut saya, ini adalah tipe film yang bisa membuat penontonnya bersedih (meskipun bukan tipe sedih yang bikin nangis) dan tersenyum. Saya lumayan suka perjalanan yang dilakukan Takuro dan Akiba (teman masa kecilnya Takuya) yang dibumbui dengan bumbu komedi ‘unik’ khas Jepang. Saya juga suka melihat bagaimana hubungan Takuro dengan Hikari lewat telepon, yang menurut saya manis sekali meskipun dari luar keliatannya gak wajar. Semua pemain bermain dengan baik di sini, dan nilai plus lagi film ini memiliki sinematografi yang sangat indah. Dan saya lumayan menyukai endingnya yang memberikan kesan pahit dan manis sekaligus. Overall, menurut saya Yakusho Koji cukup berhasil menggambarkan perasaan kehilangan dan perasaan cinta seorang ayah terhadap anaknya dengan baik. Semoga ke depannya ia akan menyutradarai film lagi, karena debutnya yang ini sudah cukup menjanjikan. 3,5/5
Usagi Drop okeeeey banget mirip sama animenya. Pas raw movienya keluar gw buru2 nonton animenya dan berhubung banyak kesamaan cerita (dan dialog) jadinya gw bisa ngikutin filmnya walo tanpa subtitle. Oh yes aku juga mau diasuh sama Matsukeen~ Pas gugling ending manga-nya mengecewakan kata beberapa orang.. Well, kalo lo tau endingnya mungkin akan merubah sudut pandang tentang Usagi Drop. Saran gw, gak usah cari tahu (malah bikin penasaran ya? :D)
Chonmage Purin ciamik! FUKU-CHAAAAN! Lately I think he’s getting more popular than Mana. While Mana is a mature kid, Fuku is still an innocent one. Cuteee~ Eniwei gw rindu Ryo di Last Friend. Dia cocok banget meranin cowo psikopat (atau gw emang rada sebel sama Masami Nagasawa jadi seneng liat dia dibully LOL)
Udah nonton Golden Slumber belom? Barusan gw nonton dan ada Fuku waktu masih 4-5 tahun. Oemji masih kecil bulet lucu benjeeeeeeeet.
aku juga mau diasuh Matsukeeeen. Aaaaah rasanya gimana gitu pas liat Matsuken gendong-gendong mana-chan, (well, sejak nonton Eita gendong-gendong anak kecil di Minna Mukashi wa Kodomo Datta, eke tampaknya jadi punya fetish sama cowok ganteng yg lg gendong anak kecil *info gak penting*)…wah anime-nya oke juga ya? nanti dicari deh berhubung animenya cuma dikit episodenya. waaah iya malah jadi penasaran sama ending manganya, ntar deh cari mangascan-nya juga 😀
ho oh, Mana-chan ini udah keliatan kayak Dakota Fanning jaman dulu aja. Semoga aja dia jadi gak dewasa sebelum waktunya. Dan Fuku-chan ini anak-anaknya anak-anak banget. Golden Slumber udah nonton lama banget, cuma udah gak inget ada Fuku-chan di situ, jadi pengen nonton lagi…
iya, Ryo emang cocok jadi cowok psikopat atau cowok yang dingin-dingin gitu. di Last Friend aktingnya bikin merinding abis (tapi yg ini gw malah kasian sama Masami jadinya, hehe).
kalo gw fetish sama bapak2 muda ganteng yang gagal nguncir rambut anaknya (referensi: Matsuken di Usagi Drop dan Aiba di My Girl). Animenya manisss dan gw donlotnya di tempat yang hemat size jadi makin senang deh *nasib inet lambat*
kasian Mana-chan, dia harus rehat deeeh gw ngeri nasibnya sama kaya para bocah yang uda kerja dari kecil macem Aibon dan Nono dari Momusu T_T
Fuku chan is waaaay waaaay cute! Sekarang aja udah 7 tahun masih imut (apalagi ngomongnya cadel) apalagi waktu masih lebih muda, bulet2 kaya onde2 minta dimakan.
berhubung udah tau ryo aslinya ngaco-ngaco mesum, seneng aja liat dia drastis jadi lelaki pelaku KDRT. tapi gw rada bosen gitu sama Last Friend jadi diskimming sih ya.. soalnya dvdnya jgua udah baret. gemes gitu liat si Masami melet-melet pas digebukin. Lenjeh benerrr mukanya. Jadi gw semangat, ‘Tendang teruuus! hajarrr! yeaaaah!’
okeh ini mulai ga sehat. hahaha. okelah sekarang waktunya nunggu sub Moteki. Priska uda nonton tsure utsu blabla narimashita aoi yu+sakai masato?
gw lagi pusing cari donlotannya nihh.
oke deh, ntar gw cari animenya 🙂
eeh, mana-chan lagi rehat ya? lagian kecil-kecil sibuk amat sih, udah main film/dorama, eh nyanyi pulak. aah semoga dia gak bernasib sama kayak mereka berdua, udah kena skandal, karirnya gak jelas pula sekarang.
hehe iya si Ryo emang ngaco aslinya *teringat masa-masa pas ngefans sama NEWS*, tapi dia emang sering kebagian peran cowok dingin tanpa ekspresi gitu kan *inget 1 Litre of Tears*. Kalo gw malah suka banget sama Last Friend, tapi itu lebih karena Ueno Juri + Eita sih (dan sejak nonton dorama itu gw jadi terobsesi pengen liat mereka berdua jadi pasangan, hihi). Hahaha, kayaknya banyak yg gak suka Masami ya. Aktingnya emang jelek sih di Last Friend, tapi gw mayan suka dia di Sekachu 😀
eh itu bukannya filmnya Aoi Miyazaki ya? Belum nonton nih, dan kayaknya emang belum ada yg upload, filmnya masih tergolong baru sih, jadi mungkin belum keluar dvd-nya. btw gw juga nunggu sub Moteki keluar. moga cepet-cepet keluar ya~
Ga tau sih rehat apa gak, tapi dia lagi mo promo lagu baru kayanya. Yah kan banyak poling bilang suru Mana istirohat aje gitu.
Hmm. Bener juga sih kalo dipikir2 perannya Ryo kebanyakan yang cool gitu. Gara2 nonton varietynya Kanjani nih jadi tau si Ryo super pervert! Hmm di hati gw masih lebih unggul duet Juri-Tamaki Hiroshi, Chiaki senpai!!
Oiya salah ketik, mbak Miyazaki maksudnya. Oh mungkin emang belum keluar kali ya donlotannya? Pantesan ampe gw juling liatin gugel ga nemu2 huhuhu. Iyaaa semoga cepet ada yang ngesub 😀
baru nonton yang Chonmage, gara2 liat judulnya ada kata purin, hehe *maklum pecinta puding* gara2 film ini jadi demen banget sama Fuku-chan yang kawaiiiii ❤ en aku ngakak berat liat rambutnya Ryo, hahaha 😀 tapi emang bener di film ini yang menonjol itu cake nya daripada puding yang nongol dijudulnya 😉 *puding agnes emang lebih menggiurkan 😛
usagi drop pengen nonton, soalnya ada Matsuken en Mana-chan juga, tapi belum ada waktu, jadi musti sabaaaaarrrr ^^
iya, judul dan posternya emang menggoda buat ditonton, cuman sayang pudingnya ternyata kurang menggiurkan. Iyaa, aku pun ngakak liat rambut Ryo. apalagi pas iketan rambutnya dilepas dan rambut panjang (tapi botak di tengahnya) keliatan. sungguh nggak banget XD
iya, sabar ya. semoga nanti ada waktu buat nonton 😀
emang pudingnya biasa aja, tapi rambutnya gokil, hahaha… iya nih, sekarang lagi banyak kerjaan, biasanya udah terlalu capek buat nonton =_=”
Huaaa curang dah nntn Chonmage 😦
Gw donwload luaaaaaammmmmaaaa buangeeeet 😦
Menurut saya film usagi drop adalah salah satu contoh nyata adaptasi yang jelek dari komiknya. Si Matsuyama Ken’ichi gagal memerankan Daikich, mukanya kemudaan. Konon lagi mbak yg jadi model itu. haduhhh. -_-“) Klo Rinnya sih okeh. Kebanting sama animenya. ha ha ha
karena saya gak baca komik atau nonton animenya, jadi saya suka2 aja sih dan ngerasa Matsuken cocok2 aja jadi Daikichi. Tapi setuju kalo soal si Karina, kurang suka dia di film ini.
ini film taun lalu tapi baru sempet nonton tahun ini T_T
mengenai review usagi drop saya setuju banget tuh si matsuken sama ashida mana dapet banget chemistrynya di film ini , apalagi pas scene dimana daikichi lari lari sambil gendong rin menuju tk nya . tapi pada bagian klimaks nya kurang dapet menurut saya namun bisa di tutupi sama endingnya
wuaah ga nyangka kalo samurai pudding (manga) dijadiin movie dg judul chonmage purin yang main si kakkoi nishikado ryo lg!!! jd penasaran bgt bwt purisuka thanks reviewnya