Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘aragaki yui’

soratobuposter“Life is about encounters.”

Setiap orang pasti memiliki satu atau dua buah impian. Akan tetapi, impian-impian tersebut tidak selalu berhasil diraih oleh semua orang. Inaba Rika (Aragaki Yui) dan Sorai Daisuke (Ayano Go) adalah salah dua orang yang harus merelakan mimpinya dimakan oleh kenyataan. Inaba Rika selalu bermimpi untuk menjadi seorang reporter berita di TV ketika ia dewasa nanti. Mimpi tersebut akhirnya terwujud, tapi sayangnya tidak bertahan lama karena pada suatu hari ia membuat masalah yang membuatnya dipindahkan ke bagian informasi. Sementara itu, Sorai Daisuke yang berhasil meraih mimpinya menjadi seorang fighter pilot untuk Japan Air Self-Defense Force (atau disingkat JASDF) pun suatu hari harus menerima kenyataan bahwa dirinya sudah tidak bisa mengendarai pesawat Blue Impulse lagi setelah mengalami kecelakaan mobil yang membuat kakinya terluka (dan membuatnya dipindahkan ke bagian Public Relation di JASDF). Pada suatu hari, Inaba datang ke bagian Public Relation JASDF karena ditugaskan oleh atasannya untuk membuat liputan mengenai JASDF. Sagisaka (Shibata Kyohei) yang merupakan chief di bagian Public Relation menunjuk Sorai untuk menjadi penanggung jawab dari hal tersebut. Dua orang yang sama-sama berada di “jalur” yang tidak mereka inginkan ini pun bertemu. Lalu apa yang akan terjadi pada keduanya? Ayo ditonton kakaaak.

soratobu1Soratobu Kouhoushitsu adalah dorama musim ini yang paling saya suka. Seperti Kamo, Kyoto e Iku, saya memilih menonton dorama ini karena alasan yang sungguh simpel: Ayano Go. Ya, setahun belakangan ini saya lagi naksiiiiir banget sama aktor ganteng satu ini. Buat saya Ayano Go termasuk aktor yang tergolong underrated, makanya saya seneng banget karena akhirnya dia dapet peran utama juga di dorama. Makanya, cukup ngeliat dia jadi peran utama aja saya udah seneng banget dan gak terlalu berharap dorama ini bakalan bagus banget atau gimana. Belum lagi pada awalnya saya ngerasa plotnya itu kurang menarik. Pas nonton episode pertama, saya masih ngerasa dorama ini biasa aja. Namun, semakin ke sana, saya semakin terbawa ke dalam dunia di dalam dorama ini. Ya, saya dibuat jatuh cinta oleh dorama ini.

soratobu2Soratobu Kouhoushitsu sendiri menurut saya adalah dorama gado-gado (dan untungnya gado-gadonya enak :D). Dorama ini bisa dilihat dari banyak sisi. Bisa dilihat sebagai dorama mengenai media massa (terutama kaitannya dengan JASDF), atau sebagai dorama mengenai propaganda JASDF, dan bisa juga dilihat sebagai dorama romance. Sebagai dorama mengenai media massa, bisa dilihat melalui Inaba dengan pekerjaannya dalam meliput JSDF.  Meskipun tidak mendominasi, tapi peran media sebagai penghubung JASDF kepada masyarakat digambarkan dengan sangat baik di dorama ini, bahwa cara media dalam merepresentasikan JASDF sangat berpengaruh dalam membangun citra JASDF. Sebagai dorama mengenai JASDF, dorama ini banyak memberikan informasi yang ingin kita tahu mengenai JASDF dengan cara yang sangat enak untuk diikuti dan membuat saya jadi penasaran juga pengen tahu lebih banyak tentang JASDF (dan dorama ini juga mencoba meluruskan fakta bahwa fungsi JASDF adalah untuk melindungi, dan bukan untuk membunuh). Dan sebagai dorama romance (yang gak sekadar tentang cinta-cintaan), dorama ini berhasil menyajikan kisah cinta yang begitu manis antara dua orang yang impiannya sama-sama direnggut oleh kenyataan. Dengan soratobu4bertemunya mereka berdua, Inaba dan Sorai tidak hanya saling jatuh cinta, tapi juga saling belajar dari satu sama lain untuk menjadi lebih baik. Saya suka dengan cara mereka berdua yang akhirnya menerima dan kemudian mengerjakan dengan sepenuh hati apa yang menjadi tugas mereka saat ini. Impian mungkin bisa direnggut, tapi mengapa tidak menjadikan apa yang kamu lakukan saat ini sebagai impian barumu? Yak, segala unsur ‘gado-gado’ tersebut, dengan bumbu tambahan seperti drama dan komedi (yang beneran lucu), berhasil dipadukan dengan sangat baik yang menjadikan dorama ini sebagai dorama yang sangat menghibur dan juga menyentuh hati.

soratobu3Hal lain yang memperkuat dorama ini tentu saja akting dan karakteristik dari tokoh-tokohnya.  Aragaki Yui meskipun termasuk aktris yang aktingnya bukan tipe yang bikin kagum berperan sangat baik sebagai Inaba Rika, mantan reporter berita yang berkepribadian keras kepala dan agresif (dalam pekerjaannya, yang membuatnya sering mendapat masalah), dan bagaimana karakter ini berkembang diperlihatkan dengan sangat natural. Ayano Go yang menjadi alasan saya menonton dorama ini pun menampilkan akting yang memuaskan sebagai Sorai, mantan fighter pilot yang pemalu dan canggung dalam masalah percintaan (dan karakternya ini termasuk karakter yang mudah bikin cewek jatuh cinta, gak heran kalo fans Ayano Go nambah setelah dorama ini :D). Dan chemistry antara Aragaki Yui dan Ayano Go pun terasa sangaaaat natural dan interaksi antara mereka berdua adalah salah satu yang paling saya suka di dorama ini. Shibata Kyohei yang berperan sebagai Sagisaka, bosnya Sorai sekaligus peri cinta, pun menampilkan akting yang begitu memikat di dorama ini (dan karakternya ini merupakan karakter bos impian saya :D). Dorama ini pun memeliki sederet pemain pendukung yang berakting bagus dan memperkuat dorama ini, seperti Kaname Jun, Mizuno Miki, Muro Tsuyoshi, Kiriyama Renn, Takahashi Tsutomu, dan Namase Katsuhisa. Para pemeran pendukung ini tidak hanya menampilkan akting yang baik, tapi juga berhasil membuat saya peduli dan sayang sama mereka. 🙂

Secara keseluruhan, saya sangaaaat menyukai dorama ini. Kejutan terbesar di musim ini (atau mungkin tahun ini?), dan juga merupakan salah satu dorama paling mengesankan di tahun ini (setelah Saikou no Rikon dan Mahoro). 4,5 bintang. Highly recommended 🙂

Rating : 1 2 3 4 4,5 5

Read Full Post »

Mayuzumi Machiko (Aragaki Yui) adalah seorang pengacara muda yang tampaknya masih baru. Seperti pengacara baru pada umumnya, dia adalah tipe pengacara yang naif dan sangat menjunjung tinggi kebenaran. Hal yang membuatnya bahagia adalah jika ia bisa berhasil membela orang-orang lemah dari jeratan hukum. Oleh karena itu, ia tidak bisa tinggal diam ketika kasus yang ditanganinya mengalami kesulitan. Bos di tempatnya bekerja, Miki-sensei (Namase Katsuhisa) meminta Mayuzumi untuk menyerah menangani kasus tersebut. Tapi tentu saja Mayuzumi tidak mau menyerah. Atas saran sekretaris Miki-sensei yang bernama Sawaji Kimie (Koike Eiko), Mayuzumi lalu mencoba untuk meminta bantuan seorang pengacara bernama Komikado Kensuke (Sakai Masato). Komikado-sensei sendiri dulunya (tepatnya tiga tahun yang lalu) pernah bekerja di Miki Law Office. Namun, ada suatu kejadian yang membuat Miki-sensei menjadi membenci pengacara tersebut sehingga Komikado-sensei pun keluar dari Miki Law Office dan menjadi pengacara independen. Ia membuka kantor di rumahnya dengan ditemani oleh Hattori-san (Satomi Kotaro), seorang butler berusia paruh baya yang tampaknya punya banyak keahlian.

Yang menjadi masalah adalah, Komikado-sensei adalah seorang pengacara yang merupakan kebalikan dari Mayuzumi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dia adalah pengacara yang sangat jenius. Ia juga tidak pernah kalah satu kalipun dalam ruang sidang. Namun, ia bukanlah sosok pengacara ideal di mata Mayuzumi. Ya, Komikado-sensei bukanlah tipe pengacara yang sangat menjunjung tinggi kebenaran. Ia mau membela siapapun selama ia dibayar dengan bayaran tinggi. Dan jika sudah begitu, tanpa peduli orang yang dibelanya benar atau salah, ia akan menjamin bahwa ia akan memenangkan kasus yang diambilnya. Meskipun begitu, Mayuzumi tetap berusaha keras meminta bantuan Komikado-sensei. Oleh karena beberapa hal, Komikado-sensei akhirnya mau membantu Mayuzumi. Dan kemenangan pun berhasil ia dapatkan. Setelah kasus pertama itu selesai, Mayuzumi lalu memutuskan untuk mengundurkan diri dari Miki Law Office dan bekerja pada Komikado-sensei dengan alasan “aku ingin mengetahui apa yang harus aku percayai” (sekaligus untuk membayar hutangnya pada Komikado-sensei pada kasus yang pertama). Selain itu, Mayuzumi juga berharap suatu hari bisa mengalahkan Komikado-sensei. Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Mayuzumi akan bertahan bekerja dengan pengacara eksentrik yang punya prinsip berlawanan dengannya itu? Apakah suatu saat ia akan berhasil mengalahkan Komikado-sensei? Dan kejadian apakah yang membuat Miki-sensei menjadi membenci dan berambisi mengalahkan Komikado-sensei? Tonton aja deh.

Legal High adalah satu-satunya dorama musim semi tahun ini yang berhasil saya tonton sampai tamat. Saya sendiri biasanya selalu malas untuk menonton dorama bertemakan pengacara, tapi adanya nama Sakai Masato sebagai pemeran utamanya membuat saya tidak bisa untuk tidak menonton dorama ini. Ya, baru-baru ini saya lagi naksir sama aktor satu itu. Dan untungnya saya tidak dikecewakan oleh dorama berjumlah 11 episode ini. Dan menurut saya dorama ini adalah salah satu dorama paling menyenangkan dan menghibur di tahun 2012 ini.

Yang saya suka pertama-tama dari dorama ini adalah dorama ini bukan dorama tentang pengacara yang klise. Yeah, ketika mendengar kalimat “dorama tentang pengacara” yang terpikir pastilah pengacara-pengacara idealis yang berusaha keras dalam memperjuangkan kebenaran. Tokoh utama dorama ini jaaaaauh sekali dari tipikal pengacara semacam itu. Pengacara di sini adalah pengacara yang mata duitan. Dia mau saja membela pihak yang mungkin bersalah di mata masyarakat selama ia dibayar untuk itu. Misalnya pada episode empat, ketika kasusnya berkisar tentang warga pada suatu kompleks yang berusaha menuntut sebuah perusahaan real estate atas pembangunan apartemen di daerah mereka. Pengacara ideal mungkin akan memilih untuk membela masyarakat kompleks tersebut yang jelas-jelas berada di pihak yang lemah atau ‘teraniaya’. Namun Komikado-sensei malah memilih membela perusahaan real estate tersebut (karena dibayar besar). Hal ini menunjukkan sisi pengacara yang lebih realistis, bahwa tugas pengacara adalah untuk membela pihak yang dibelanya. Dan pengacara bukanlah Tuhan yang bisa menentukan kebenaran. Dorama ini juga menunjukkan bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang bisa ditemukan dengan begitu mudahnya. Dan suatu hal yang kita anggap sebagai kebenaran belum tentu sesungguhnya benar. Terdengar kejam dan sinis ya? Tapi di sini juga kita diperlihatkan pada sosok Mayuzumi. Perempuan yang biasa dipanggil Komikado-sensei dengan sebutan Asadora Heroine itu adalah tipikal pengacara klise yang saya sebutkan sebelumnya. Dia pengacara yang idealis dan selalu ingin membela yang lemah, tapi sebenarnya sangat naïf dan kurang berpikir panjang. Keberadaan perempuan itu sendiri seperti menyiratkan bahwa masih ada kesempatan bagi pengacara berhati bersih seperti Mayuzumi. Di bagian opening di setiap episodenya kita akan melihat sosok Mayuzumi yang berusaha mengalahkan Komikado-sensei dengan setting ala Godzilla vs Ultraman. Hal itu seperti menyiratkan adanya pertarungan antara karakter pengacara idealis dengan pengacara realistis. Lalu, siapakah yang menang? Pengacara yang idealis atau yang realistis? Silakan tonton sendiri jika ingin tahu 😀

Hal kedua yang saya suka adalah unsur komedi di dalamnya. Well, paragraf sebelumnya mungkin terdengar serius tapi sebenarnya dorama ini jauh dari kesan serius karena dihiasi dengan bumbu komedi. Unsur komedi di sini masih memiliki kaitan yang kuat dengan karakteristiknya. Pengacara seperti Komikado-sensei mungkin adalah jenis pengacara yang sangat dihindari untuk ditemui di dunia nyata. Namun, dorama ini berhasil membuat tokoh tersebut menjadi sangat menarik dan memancing tawa. Gaya rambutnya yang klimis, cara bicaranya yang super cepat, sampai gerak-geriknya yang kadang seperti anak-anak membuat karakter ini menjadi sangat memorable di mata saya. Oleh karena itu, meskipun secara moral sifatnya sebagai pengacara itu tidak bisa dibilang terpuji, tapi dengan mudah penonton mungkin akan lebih memilih untuk mendukungnya daripada Mayuzumi. Sakai Masato menurut saya sangat berhasil memerankan perannya sebagai Komikado-sensei (dan bikin saya makin naksir, hehe), dan karakternya sangat menyumbang kontribusi yang besar terhadap tawa yang keluar ketika menonton dorama ini. Aragaki Yui sebagai partner (sekaligus lawan) Komikado-sensei juga ternyata berhasil menampilkan akting yang baik dan mampu mengimbangi akting aktor satu itu. Interaksinya dengan Sakai Masato juga lucu (cuma gak sampe bikin saya pengin nge-ship pasangan ini). Aktor dan aktris lainnya seperti Namase Katsuhisa, Koike Eiko, Satomi Kotaro, dan Taguchi Junnosuke juga berhasil memerankan perannya masing-masing denga baik dan membuat dorama ini menjadi lebih berwarna. Dorama ini juga turut dimeriahkan oleh para bintang tamu di setiap episodenya, mulai dari Nakamura Aoi, Fukuda Saki, Nagayama Kento, dan masih banyak lagi.

Dari segi tema hukumnya, menurut saya tema tersebut berhasil digarap dengan baik dan menarik. Kasus-kasus yang dihadirkan di sini pun variatif. Ada kasus pembunuhan, hak cipta, stalker, perceraian, warisan, dan berbagai macam kasus lainnya sehingga setiap episodenya terasa fresh dan gak monoton (dan menambah pengetahuan juga). Cara Komikado-sensei dalam usahanya untuk memenangkan kasus yang dipegangnya pun sangat menarik untuk disimak. Misalnya di episode satu ia berusaha untuk mencari kisah-kisah mengharukan tentang orang yang dibelanya demi memancing simpati masyarakat (mengingatkan saya pada reality show di tv). Ia juga bisa melakukan hal yang mungkin bisa dibilang ilegal demi memenangkan kasusnya, seperti menyewa mata-mata untuk menyelidiki lawannya. Yeah, berbagai cara bisa dilakukan Komikado-sensei demi memenangkan kasus yang ditanganinya.

Overall, saya suka banget sama dorama ini. Dorama ini cocok ditonton oleh penyuka dorama tentang pengacara yang gak klise dan juga penyuka dorama komedi. 4 bintang deh 🙂

Rating : 1 2 3 4 5

Read Full Post »

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Orang bodoh saja bisa masuk Todai (Universitas Tokyo). Itulah yang ingin disampaikan oleh dorama berjumlah sebelas episode ini. Ryuzan adalah sebuah sekolah (SMA) yang terkenal sebagai sebuah “sekolah bodoh” karena berisi murid-murid dengan nilai rata-rata 30-an. Sekolah ini pun sudah berada di ambang kebangkrutan. Sakuragi Kenji (Abe Hiroshi), adalah seorang pengacara yang disewa untuk mengurus penutupan sekolah tersebut. Namun, ketika ia datang ke Ryuzan, ia tiba-tiba memiliki rencana lain. Ia berniat untuk membuat sebuah kelas khusus persiapan masuk Todai alias Tokyo Daigaku alias Universitas Tokyo. Todai adalah salah satu universitas terbaik di Jepang, dan amat sangatlah susah untuk masuk ke sana. Banyak orang , baik murid-murid maupun para guru, yang meragukan serta meremehkan niat Sakuragi tersebut karena, HEY~ itu Todai gitu looooh. Mana mungkin anak-anak dari sekolah yang terkenal sebagai sekolah bodoh bisa masuk ke universitas terkemuka seperti Todai. Namun (seperti yang saya sebut di atas), tidak ada hal yang tidak mungkin bukan? Sakuragi berusaha untuk mengumpulkan murid-murid untuk masuk ke kelas khususnya (btw Sakuragi menjanjikan  5 orang murid pasti akan berhasil masuk Todai pada sekolah). Murid-murid tersebut adalah, Yajima Yusuke (Yamashita Tomohisa), seorang anak miskin yang ‘terpaksa’ ikut kelas khusus karena dipinjami uang oleh Sakuragi untuk membayar hutang keluarganya; Mizuno Naomi (Nagasawa Masami), anak perempuan yang ingin membuktikan pada ibunya bahwa ia bukanlah orang yang bodoh; Ogata Hideki (Koike Teppei), cowok childish anak orang kaya yang sering diremehkan oleh ayahnya sendiri; Kosaka Yoshino (Aragaki Yui), pacar Yajima yang ikut hanya karena ikut-ikutan Yajima, namun akhirnya termotivasi sendiri setelah mengikuti kelas tersebut; Kobayashi Maki (Saeko), cewek manis yang ikut kelas khusus karena sebal pada temannya yang hobi pamer; dan belakangan kelas khusus tersebut bertambah dengan kehadiran Okuno Ichiro (Nakao Akiyoshi), cowok aneh yang memiliki kembaran yang sekolah di Shuumekan (sekolah kebalikan Ryuzan karena terkenal dengan murid-muridnya yang pintar) dan sebenarnya sudah sejak awal sering memerhatikan kelas khusus tersebut.

Banyak hal yang terjadi di kelas khusus tersebut. Apalagi cara belajar mereka sangat jauh dari cara belajar konvensional. Mereka belajar matematika dengan cara main tenis dan main kartu, belajar sejarah dengan cara membaca komik, belajar bahasa inggris dengan cara menyanyi dan menari, serta cara belajar lainnya yang dibilang ‘aneh’ tapi sebenarnya sangat efektif karena tidak membuat murid-murid bosan. Sakuragi tentunya tidak sendirian dalam mengurus kelas khusus ini. Ia juga dibantu oleh Ino-sensei (Hasegawa Kyoko), guru ceroboh yang awalnya ikut menentang adanya kelas khusus ini, tapi kemudian malah ikut membantu Sakuragi. Apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya? Apakah misi Sakuragi dalam memasukan 5 muridnya ke Todai berhasil? Sila tonton saja deh.

Sebuah kisah yang sangat bagus dan menginspirasi. Sangat perlu ditonton oleh anak-anak sekolah di mana pun. Apalagi sebentar lagi ada SNMPTN kan?? Ayo tontonlah ini. Mungkin kamu akan termotivasi untuk terus belajar seperti murid-murid kelas khusus ini yang awalnya malas sekali belajar namun akhirnya termotivasi untuk mengejar impian mereka untuk masuk Todai. Dorama ini juga mengajarkan kita agar tidak menganggap diri sendiri bodoh. Semua orang pasti bisa menggapai impiannya, asal dia mau berusaha 🙂

Meskipun menghadirkan tema yang sudah umum  yaitu tema “meraih mimpi”, Dragon Zakura sama sekali tidak menghadirkan sesuatu yang klise. Endingnya realistis sekali (kayak gimana? Tonton aja deh sendiri :p). Dorama ini juga menunjukkan sebuah realitas bahwa hidup itu kejam. Banyak hal yang dibutuhkan untuk dapat masuk ke ‘masyarakat’, jangan mau jadi orang bodoh karena orang bodoh akan selalu tertipu. Karena itu, seperti apa yang dibilang oleh Sakuragi “If you want to change your life, get into Todai”. Meskipun saya tahu bahwa Todai bukan satu-satunya jalan untuk membuktikan diri pada masyarakat, tapi melalui hal ini mereka belajar banyak hal, bukan hanya belajar tentang pelajaran sekolah saja, tapi juga belajar tentang kehidupan.

Selain ceritanya yang bagus, dorama ini juga menghadirkan banyak aktor aktris terkenal. Dari kalangan senior ada Abe Hiroshi dan Hasegawa Kyoko yang mantep banget aktingnya di sini. Abe Hiroshi sangat berhasil memerankan seorang pengacara nyentrik mantan anggota geng motor yang suka seenaknya sendiri. Begitu juga dengan Hasegawa Kyoko yang tampil sebagai guru cantik tapi ceroboh, yang cara mengajarnya diakui oleh murid-muridnya sangat membosankan. Sebagai murid-murid sekolah khusus, aktor/aktris (yang di dorama ini masih) abg di dorama ini pun tampil dengan baik. Memang tidak ada yang istimewa dari akting Yamapi alias Yamashita Tomohisa di sini, tapi dia cukup berhasil memerankan Yajima yang cool *btw rambutnya anak kampung sekali :p*. Masami Nagasawa, Aragaki Yui, Koike Teppei, Saeko, dan Nakao Akayoshi pun menampilkan akting yang sama baiknya. Di luar mereka, pemain pendukung film ini seperti staf guru sekolah, guru-guru sekolah khusus, dan karakter-karakter lainnya pun turut bermain bagus dalam film ini. Oh ya, film ini juga menyajikan humor yang meskipun bukan tipe humor yang bisa bikin penonton tertawa terbahak-bahak, namun cukup menghibur sehingga membuat penonton tidak bosan.

Sekian saja review dari saya. Dorama ini amat saya rekomendasikan pada anak-anak sekolah ataupun orang yang mempercayai  bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Oh iya, kalau tidak salah baru-baru ini dorama yang diangkat dari manga berjudul sama ini telah diadaptasi oleh Korea dengan judul God of Study. Saya belum nonton tapi saya harap serial korea-nya akan sebagus ini juga. 4 bintang 🙂

Rating : 1 2 3 4 5

Read Full Post »

Hayakawa Vito (Matsumoto Jun) sebenarnya adalah orang baik-baik. Namun, karena ia pernah ditolong oleh Hayashi (Shun Oguri) yang merupakan seorang penjahat, ia bergabung dengan geng yang dipimpin oleh Hayashi. Geng tersebut banyak melakukan kejahatan, apalagi Hayashi sang pemimpin adalah orang yang sangat kejam. Vito pun susah melepaskan diri dari geng tersebut karena sifat Hayashi yang sangat gampang mengintimidasi seseorang.

Namun, sejak Hayashi ditangkap dan dipenjarakan, hidup Vito mulai berubah menjadi damai. Ia bekerja di sebuah tempat kecil yang menjual makanan bernama Machimura Foods, yang dikelola oleh sebuah keluarga kecil yang menganggap Vito seperti keluarganya sendiri. Ia juga bertemu dengan Mishima Hana (Aragaki Yui), gadis manis yang tidak mau bicara karena pernah mengalami trauma, yang tampaknya menaruh hati pada Vito dan kemudian bekerja di tempat yang sama dengan Vito. Vito sendiri memiliki impian untuk suatu saat membuat restoran internasional (maksudnya restoran dengan menu bermacam-macam dari berbagai negara)

Hidup Vito yang damai sayangnya tidak berlangsung lama. Karena masa lalunya sebagai anggota geng, banyak orang (terutama polisi) yang mencurigai dirinya. Apalagi Vito adalah setengah Filipina, sehingga membuat image-nya bertambah buruk. Ia pernah difitnah terlibat dalam perdagangan narkoba. Tidak hanya itu, tempatnya bekerja (Machimura Foods) juga pernah disandung kasus keracunan makanan, yang membuat  Machimura Foods mengalami kebangkrutan dan kehilangan kepercayaan pelanggannya. Namun, yang paling parah adalah saat Hayashi dibebaskan dari penjara, dan kembali memasuki kehidupan Vito. Dan, karena sebuah kejadian untuk melindungi Hana-chan, Vito akhirnya terpaksa membunuh Hayashi dengan pistol. Kejadian itu membuat Vito masuk penjara dan menjalani beberapa pengadilan dengan dibantu Kazuma-sensei (Nakai Kiichi), seorang pengacara yang sudah sering membantu Vito sejak kasus narkoba pertama. Lalu, bagaimana nasib Vito selanjutnya? Apakah dia akan dinyatakan tidak bersalah atau malah sebaliknya? Tonton aja deh…

Dorama ini lumayan bagus buat saya. Meskipun banyak yang bilang dorama ini agak membosankan, tapi saya lumayan menikmati dorama ini. Jalan ceritanya lumayan menarik, dan bikin saya cukup gemas melihat malangnya nasib Vito. Matsumoto Jun (Bambino, Hana Yori Dango) berakting sangat baik di dorama ini. Aktingnya sebagai Vito yang lemah dan agak rendah diri, cukup mengundang simpati penonton dan bikin penontong pasti kasian banget sama dia. Di sini juga Matsujun tampil beda dan ketampanannya tidak begitu ditonjolkan *alah* karena penampilannya di sini kucel banget (tidak seperti di dorama sebelumnya di mana dia sering digambarkan sebagai pria tampan, seperti di Hana Yori Dango sebagai orang kaya yang besar kepala dan di Kimi wa Petto sebagai cowok cakep piaraan tante-tante ^^). Di sini juga Matsujun agak item, mungkin untuk meyakinkan bahwa dia adalah setengah Filipina (meskipun seumur hidupnya dia belum pernah mengunjungi Filipina sekali pun). Dan yang jadi pertanyaan saya di sini adalah, ada apa dengan setengah Filipina?? Kenapa banyak orang yang memandang rendah Vito hanya karena ia setengah Filipina? Apa ini menandakan bahwa orang Jepang itu pada rasis? Yeah, kalo ada yang tau jawabannya, kasih tahu saya ya ^^

Aragaki Yui juga tampil sangat baik sebagai Hana-chan yang amat manis. Di dorama ini, sebagian besar aktingnya ditunjukkan melalui ekspresi-ekspresi wajahnya (karena di sini dia jadi cewek bisu), dan saya suka banget sama ekspresi-ekspresinya tersebut. Saya juga lumayan menyukai chemistry-nya dengan Matsujun, ngegemesin banget XD. Namun, buat saya, yang aktingnya paling patut diacungi jempol adalah Shun Oguri yang berperan sebagai Hayashi. Meskipun porsi tampilnya tidak begitu banyak, tapi aktingnya di sini sangat memukau (padahal secara pribadi saya tidak begitu menyukai Shun Oguri ^^). Shun Oguri berhasil menghidupkan peran Hayashi yang agak psycho dan gampang sekali mengintimadasi orang-orang. Salut dah buat aktingnya di sini.

Ja, kesimpulannya buat saya dorama ini lumayan bagus. Namun, ada juga episode yang bikin mood saya terganggu saat ada seorang karakter yang mati karena bunuh diri (siapa itu? Tonton aja deh). Menurut saya itu adegan yang gak perlu dan benar-benar mengganggu mood saya. Tapi di luar itu, dorama ini recommended kok. Oh iya satu lagi, soundtrack dorama ini, Ariamaru Tomi, yang dibawakan oleh Shiina Ringo (vokalis Tokyo Jihen) lumayan enak. 3,5 bintang cukup :))

Rating : 1 2 3 3,5 4 5

Read Full Post »