Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘ayase haruka’

Seorang manager night club bernama Bingo Noboru (Tsumabuki Satoshi) suatu hari terkena masalah besar ketika perselingkuhannya dengan Takachiho Mari (Fukatsu Eri), yang merupakan kekasih dari seorang bos mafia (Nishida Toshiyuki) di kotanya, ketahuan.  Ketika Bingo dan Mari sedang menanti hukuman yang akan diberikan si bos mafia tersebut, tiba-tiba Bingo meracau bahwa ia mengenal seseorang bernama Della Togashi. Sebelumnya, Bingo memang sempat mendengar beberapa anak buah si bos mafia tersebut berbicara tentang Della Togashi, yang tampaknya merupakan orang yang sedang mereka cari. Si bos mafia yang mengatakan bahwa dia adalah penggemar dari Della Togashi lalu menyuruh Bingo untuk mencarikan Della Togashi untuknya. Ia memberi waktu Bingo lima hari, dan jika ia berhasil, Bingo akan terbebas dari hukumannya.

Tanpa bosnya ketahui, Bingo sebenarnya berbohong mengenai Della Togashi. Bahkan, ia sendiri tidak tahu Della Togashi itu siapa. Ia mengatakan bahwa ia mengenal orang itu cuma supaya dibebaskan dari hukuman yang akan menimpanya. Mari pun memberitahu Bingo bahwa Della Togashi adalah seorang pembunuh bayaran legendaris. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui wujud sebenarnya dari Della Togashi, karena itulah menemukannya dalam waktu lima hari adalah suatu kemustahilan. Ketika sedang mengobrol dengan Natsuko (Ayase Haruka), perempuan yang bekerja di night clubnya, tentang kota tempat mereka tinggal yang pemandangannya seperti setting film, Bingo pun mendapat sebuah ide. Ide tersebut adalah ia akan mencari seorang aktor yang akan memerankan Della Togashi, dan membuat aktor tersebut berpikir bahwa ia sedang syuting film. Aktor yang dipilih Bingo tersebut adalah Murata Taiki (Sato Koichi), seorang aktor yang terbiasa berperan sebagai peran kecil atau sekadar stuntman. Murata yang sedang frustrasi akan karirnya yang begitu-begitu saja pun tertarik pada tawaran Bingo (meskipun Bingo tidak terlihat meyakinkan sebagai sutradara, bahkan menyiapkan skenario pun  ia tidak). Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah rencana Bingo akan berjalan lancar? Apakah identitas Murata sebagai Della Togashi palsu akan ketahuan oleh si bos mafia? Dan apakah Murata akan menyadari bahwa ia tengah bermain di ‘film palsu’?

Menonton film ini karena tertarik dengan premisnya yang tampak menarik. Gimana coba caranya ada orang yang percaya kalo dia lagi syuting film, tanpa skenario (dialognya terserah si aktor, supaya terkesan natural), kamera yang ceritanya tersembunyi (lagi-lagi biar keliatan natural), dan kru yang cuma tiga orang? Terkesan bodoh banget ya? 😀 Namun, itulah yang jadi sumber kelucuan dari film ini. Tingkah laku Murata dalam berakting di sesuatu yang sebenarnya bukan film itu adalah hal terkocak dari film ini (ya, ini adalah film komedi). Dengan mudahnya, ia berhasil ditipu oleh Bingo. Dan walaupun dengan segala kejanggalan-kejanggalan yang ada pada ‘proses syuting’ film tersebut, Murata tetap percaya bahwa ia memang sedang syuting sebuah film. Adegan pertemuan pertamanya dengan si bos mafia adalah adegan paling menarik di film ini, karena berhasil bikin saya deg-degan sekaligus ketawa. Selanjutnya, masih banyak sederet adegan lucu lainnya, apa lagi selanjutnya Murata akan terseret semakin jauh dengan kelompok mafia tersebut. Dan meskipun kemudian ia mengalami beberapa hal berbahaya, ia masih percaya kalau ia sedang syuting film.

Sato Koichi sangat berhasil memerankan karakter Murata, aktor desperate yang berperan sebagai Della Togashi gadungan. Kepolosannya, dan tingkah lakunya yang banyak gaya, membuat karakter ini akan sangat mudah disukai penontonnya. Meskipun terkesan bodoh, tapi nantinya kita akan mengetahui bahwa karakter ini hanyalah orang biasa yang sangat mencintai pekerjaannya sebagai aktor. Karena itulah, tawaran dari Bingo baginya adalah sesuatu yang menumbuhkan kecintaannya kembali pada pekerjaannya, setelah sebelumnya ia sempat mengalami kebosanan karena selalu memerankan peran-peran tak penting di film-film. Tsumabuki Satoshi pun sangat cocok memerankan karakter pecundang macam Bingo. Begitu pula dengan sederet aktor aktris lainnya macam Fukatsu Eri, Nishida Toshiyuki, Ayase Haruka, Terajima Susumu, Kohinata Fumiyo, dan masih banyak yang lainnya. Dan selain unsur komedinya, salah satu hal menarik dari film yang disutradarai oleh Mitani Koki ini memang lah aktor dan aktris yang berperan di dalamnya. Selain pemain-pemain utama yang sudah saya sebutkan sebelumnya, film ini juga memiliki segudang cameo aktor aktris terkenal, seperti Kagawa Teruyuki, Karasawa Toshiaki, Amami Yuki, Tanihara Shosuke, Suzuki Kyoka, Nakai Kiichi, dan masih ada beberapa lagi. Bahkan, sutradara terkenal Ichikawa Kon pun turut meramaikan film ini sebagai cameo (dan di tahun yang sama dengan rilisnya film ini, beliau meninggal dunia sehingga di akhir film ini terdapat kata-kata “in memory of director Kon Ichikawa”).

Kelebihan lain dari film ini adalah settingnya yang tidak seperti di Jepang. Ya, setting film ini tampak seperti setting di film-film barat klasik tahun 20-30an. Selain itu film ini juga dihiasi oleh lagu-lagu berirama jazz yang menambah kesan film barat klasiknya. Kostum yang digunakan para pemainnya pun turut memperkuat kesan tersebut (seperti gaya berpakaian kelompok mafianya yang lebih mirip mafia Eropa daripada mafia asli Jepang seperti Yakuza). Tampaknya film ini memang dibuat sebagai penghormatan terhadap film barat klasik (dan juga untuk menunjukkan keajaiban proses pembuatan film). Namun, meskipun atribut film ini tampak kebaratan-baratan, film ini tetap terlihat wajar dan tidak terkesan maksa (trivia: di bagian credit film ini kita akan diperlihatkan pada klip mengenai proses pembuatan settingnya).

Well, segini aja review dari saya. Secara keseluruhan saya sangat menyukai film ini karena film ini berhasil menghibur saya dari awal sampai akhir. Cocok ditonton para penyuka komedi, atau penyuka film pada umumnya (karena film ini adalah satu contoh film yang menunjukkan kekuatan sinema). 4 bintang 🙂

Rating : 1 2 3 4 5

Read Full Post »


Setelah nonton BOSS (dan diikuti BOSS 2), mood nonton dorama saya jadi naik drastis. Saya pun mencoba menonton episode pertama dari beberapa dorama yang belum pernah saya tonton, tapi sayangnya tidak ada yang membuat saya tertarik untuk melanjutkan ke episode-episode berikutnya biarpun dorama-dorama tersebut sebenarnya memiliki cerita yang menarik. Lalu saya mencoba menonton episode pertama dari dorama Hotaru no Hikari, dorama yang ceritanya udah sering saya denger tapi baru kali ini niat buat nontonnya muncul. Dan ternyata doramanya emang menarik banget dan bikin saya ketagihan dari awal. Dorama berjumlah 10 episode ini pun langsung selesai saya tonton dalam satu hari, dan menyusul setelah itu season keduanya yang juga selesai dalam satu hari (yeah, I really need to get a life).

Hotaru no Hikari (Glow of Fireflies) sendiri bercerita tentang Amemiya Hotaru (Ayase Haruka), seorang perempuan kantoran yang selalu berpenampilan rapi, modis, dan selalu cekatan dalam pekerjaannya. Tapi siapa yang menyangka, penampilan Hotaru di rumah ternyata sangat bertolak belakang dengan penampilannya di kantor. Di rumah ia lebih senang bermalas-malasan sambil minum bir, dengan mengenakan celana training yang sudah sobek dan kaos bernoda, dan dengan rambut diikat ke atas. Rumahnya pun tidak pernah jauh dari kata berantakan. Hotaru juga tidak pernah tertarik dengan kehidupan percintaan karena menurutnya lebih asik bermalas-malasan di rumah daripada berkencan dengan cowok. Jika diistilahkan, perempuan seperti Hotaru ini dapat disebut sebagai Himono Onna (dried fish woman).

Lalu suatu kejadian menyebabkan ia terpaksa berbagi tempat tinggal dengan Takano Seiichi (Fujiki Naohito) yang tidak lain adalah bosnya sendiri. Berbeda dengan Hotaru, Takano (yang biasa dipanggil buchou oleh Hotaru <- sebutan bos/manager/kepala biro dalam bahasa jepang) adalah pria yang sangat perfeksionis dan rapi. Oleh karena itu, tentu saja ia tidak tahan melihat gaya hidup Hotaru yang asal-asalan. Suatu ketika, Hotaru yang sudah lama tidak peduli pada kehidupan percintaan tiba-tiba jatuh cinta pada Teshima Makoto (Kato Kazuki), seorang karyawan kantornya yang baru pulang dari tugasnya di luar negeri. Teshima sendiri sebenarnya juga menyukai Hotaru, tapi karena sifatnya yang kaku, dan juga karena Hotaru yang kurang pengalaman dalam masalah percintaan, hubungan mereka menjadi terasa agak sulit. Belum lagi yang menyukai Teshima bukan hanya Hotaru saja. Namun untung ada Takano, yang selalu membantu dan menyelematkan hubungan Hotaru dan Makoto. Lalu, apakah hubungan antara Hotaru dan Makoto berjalan lancar? Dan bagaimana dengan hubungan Takano dan Hotaru? Apakah rahasia bahwa mereka tinggal serumah suatu saat akan ketahuan? Ayo kaaak, ditonton.

Dua kata untuk dorama ini: KOCAK BANGET. Saya suka banget sama kepribadian karakter Hotaru yang sedikit mengingatkan saya pada karakter Nodame dari Nodame Cantabile. Hotaru ini bener-bener konyol dan sinting ya. Karakter ini sendiri agak menyentil saya yang kalo di rumah gak jauh dari karakter himono onna (tapi saya gak separah Hotaru kok, serius). Ngaku deh, pasti banyak dari kalian yang juga punya sisi himono onna kan? kaaaaan?

Ya ya ya, yang bikin dorama ini menarik dan jadi hidup tentu saja karakter Hotaru si Himona Onna. Segala kekonyolan yang dilakukannya selalu berhasil membuat saya tertawa. Ceritanya sendiri biar gak tergolong original tapi tetap menarik untuk diikuti, dan yang pasti dorama ini bikin saya gemes terus karena penasaran pengen melihat bagaimana perkembangan kehidupan Hotaru selanjutnya. Kisah cintanya itu loh benar-benar menggemaskan! Biarpun di sebagian besar dorama lebih fokus pada kisah cinta antara Hotaru dan Makoto, tapi yang bikin gemes tentu saja adalah hubungan antara Hotaru dan buchou-nya. Momen saat mereka duduk berdua dan ngobrol-ngobrol di beranda rumah adalah momen yang paling saya suka di dorama ini. Chemistry antara kedua tokohnya pun berhasil dibangun dengan baik biarpun dorama ini kering adegan mesra. Biarpun bertolak belakang, keliatan banget kalo mereka saling membutuhkan satu sama lain. Ayase Haruka sangat berhasil memerankan tokoh Hotaru. Begitu juga dengan om Fujiki Naohito yang luar biasa ganteng dan selalu kelihatan muda di sini. Saya suka liat karakternya yang sering kebawa gila gara-gara Hotaru. Kato Kazuki juga lumayan ganteng di sini biarpun aktingnya biasa aja (hey pris, stop using word “ganteng” in your review!).

Well, segini aja review saya. Buat penyuka dorama-dorama bergenre komedi romantis, saaaaangat sangat disarankan untuk menonton dorama ini (tapi dorama ini lebih banyak komedinya sih ketimbang romantisnya). Seperti yang udah dibilang di atas, dorama ini juga memiliki sekuel yang menurut saya sama bagusnya sama yang pertama (but less ngegemesin). Tahun 2012 nanti pun kelanjutan kisah antara Hotaru dan buchou akan dilanjutkan dalam bentuk film layar lebar. Jadi tunggu apa lagi, ayo tontonlah dorama ini! 😀

Rating : 1 2 3 4 5

Read Full Post »

*Review ini pertama ditulis 20 September 2009 di http://purisuka.multiply.com

Salah satu dorama yang baru banget saya tonton. Mr. Brain bercerita tentang Tsukumo Ryusuke (Kimura Takuya), seorang host club yang pada suatu malam mengalami kecelakaan yang berpengaruh pada otaknya. Kecelakaan itu membuat Tsukumo jadi memiliki kecerdasan yang bisa dibilang di atas rata-rata. Perubahan lainnya adalah dia jadi tidak tertarik pada wanita.Setelah kejadian tersebut Tsukumo memutuskan untuk mengambil studi di bidang otak dan lulus dengan gemilang setelah lima tahun. Setelah itu dia diterima untuk bekerja di IPS (Institute of Police Science).

IPS sendiri merupakan suatu organisasi atau badan yang merupakan bagian dari kepolisian yang bertugas untuk menyelidiki kasus ditinjau dari segi science-nya. IPS ini terdiri dari beberapa bagian, yang saya sendiri lupa apa nama-namanya ^^. Yang jelas ada bagian yang meniliti forensik medis, yang meneliti suara, video-video kejadian, dan lain-lain. Tsukumo sendiri ditempatkan di bagian neurology / neuroscience, didampingi seorang asisten bernama Yuri Kazune (Ayase Haruka).

Sejak awal bergabungnya Tsukumo di IPS, dia sudah berhasil membantu kepolisian dalam suatu kasus. Sejak itu dia banyak memecahkan berbagai macam kasus yang terjadi di Jepang, bekerja sama dengan (dari pihak kepolisian) Tanbara Nomomi (Kagawa Teruyuki) dan asistennya Hayashida Toranosuke (Mizushima Hiro). Dengan kecerdasan otaknya, Tsukumo mampu memecahkan berbagai macam kasus dengan memakai neurology.

My opinion:

Saya suka dorama ini! Bagus! Dorama ini menghadirkan kasus-kasus yang bisa dibilang tidak biasa. Contohnya di episode 2, ada sebuah kasus pembunuhan yang di TKP-nya terdapat sidik jari dari seorang tersangka yang sudah dihukum mati beberapa tahun yang lalu. Atau ada juga kasus yang melibatkan seseorang yang memiliki penyakit amnesia setiap jam. Dan hal-hal itu bisa diselidiki dengan neurology. Seperti kata Tsukumo, otak tidak bisa berbohong. Dan, meskipun ceritanya cerita detektif, tapi gampang dimengerti kok dan banyak unsur komedinya.

Dari segi akting, saya suka banget sama akting semua pemainnya. Kimutaku, udah gak diragukan lagi aktingnya, dia berhasil banget jadi Tsukumo yang ‘unik’, kocak, dan punya sifat seenaknya. Saya suka ekspresinya yang kadang datar tapi lucu. Ayase Haruka, saya belum pernah nonton dorama yang ada dia-nya, tapi saya suka aktingnya jadi Yuri. Kocak banget tiap liat adegan dia yang dipermainkan oleh Tsukumo ^^. Mizushima Hiro? Hiyaaaaa kawaii banget dia di sini. Di sini Hiro berperan jadi seorang polisi yang polos dan rada penakut, tapi semakin lama keberaniannya semakin besar. Beneran deh dia kawaii banget di sini, apalagi tiap liat ekspresinya yang sedikit bego. Kawaii xDD. Kagawa Teruyuki juga sukses memerankan Tanbara-san yang pemarah dan sedikit gengsian. Lucu banget liat bagaimana interaksi dia dengan Tsukumo, dari awalnya yang ogah banget buat minta bantuan dari Tsukumo, hingga belakangan akhirnya mereka bisa jadi partner yang cocok.

Yang menarik lagi dari dorama ini, kita mendapat pengetahuan-pengetahuan seputar otak manusia. Seperti bahwa makanan manis (seperti pisang. Sumpah, abis nonton dorama ini saya jadi pengen makan pisang) baik untuk otak. Atau bagaimana cara mengenali orang berbohong, bermain jankenpon, dan lain-lain.

Dan….satu lagi kelebihan dorama ini. BINTANG TAMUNYA ITU LOH!! Keren-keren! Setiap episode pasti ada aja artis terkenalnya yang jadi bintang tamu. Contohnya Ryoko Hirosue, GACKT (dan disini dia jadi kanibal), Koyuki, Nakama Yukie, Sato Takeru (hiyaaaaa…..ganteng banget dia di sini XDD), Kamenashi Kazuya, Aibu Saki, dan masih banyak lagi. Dan meskipun jadi guest yang cuma tampil se-episode (paling banyak 2 episode), mereka mampu memerankan perannya dengan sangat maksimal. Terutama Nakama Yukie, keren banget akting dia di sini. Jadi, 4 bintang deh 🙂

My Rating: 4 / 5

Read Full Post »