Keluarga dan obsesi. Ada beberapa orang di dunia ini yang membentuk sebuah keluarga demi mewujudkan sebuah obsesi. Seperti halnya Saotome Yuri (Amami Yuki), yang terobsesi pada medali emas Olympic. Kakaknya yang seorang atlet renang meninggal dunia sekitar dua puluh tahun yang lalu sebelum sempat memenangkan medali emas di Olympic. Sejak saat itu, Yuri terobsesi untuk meneruskan cita-cita kakaknya tersebut. Obsesi tersebut disalurkan melalui ketiga anaknya yang ia didik sejak kecil untuk menjadi atlet. Ayah dari tiga anak tersebut sendiri adalah Akashi Tatsuya (Terajima Susumu), seorang mantan atlet yang pernah memenangkan medali emas beberapa puluh tahun yang lalu (sehingga Yuri berharap gen “emas” yang dimiliki Akashi akan menurun pada ketiga anaknya). Akashi sendiri sekarang hanyalah seorang pria tidak berguna dan sudah lama tinggal terpisah dengan Yuri, tapi tidak pernah diceraikan karena Yuri tidak mau citranya sebagai public figure yang sering berbicara tentang parenting di berbagai acara televisi rusak. Yuri sendiri merupakan seorang pengelola perusahaan keluarga yang bergerak di bidang sports gym dan aesthetic salon. Ia dibantu oleh Hasumi Joji (Sorimachi Takashi), seseorang pria yang diadopsi oleh keluarganya sejak usianya masih kecil dan diam-diam menyimpan perasaan terhadap Yuri. Lalu ada Nikura Rika (Nagasawa Masami), perempuan cantik tapi keliatan agak bodoh yang ditunjuk sebagai sekretaris baru Yuri.
Masalah muncul ketika anak laki-laki kedua Yuri yang bernama Ren (Yano Masato) tiba-tiba mengajukan niatnya untuk berhenti dari dunia atletik dengan alasan tidak tahan dibesarkan hanya untuk menjadi ‘robot’ ibunya. Tidak hanya itu, si anak perempuan bungsu Akira (Takei Emi) yang sedang memasuki masa puberitas berpacaran dengan seorang fotografer (diperankan Ayano Go) yang tampaknya punya niat buruk terhadap keluarga Saotome. Selain itu, si sulung Kou (Matsuzaka Tori) yang selama ini merupakan anak paling penurut pun suatu hari melakukan sesuatu yang memperkecil kemungkinannya untuk memenangkan medali emas. Selain mereka bertiga, Yuri sendiri masih memiliki satu anak lagi yang masih kecil, yaitu Tomo, yang sering sakit-sakitan sehingga tidak mungkin dibesarkan menjadi atlet. Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya pada keluarga Saotome? Apa satu persatu anaknya akan mengkhianati Yuri dalam obsesinya terhadap medali emas? Dan apa yang akan dilakukan Yuri dalam menghadapi semua itu? Tonton aja deh.
Sebelum menonton dorama berjudul GOLD ini, awalnya saya mengira dorama ini adalah dorama bergenre sport tentang perjuangan seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya menjadi pemenang olimpiade. Tapi ternyata fokus utama dorama ini adalah tentang keluarga Saotome yang disfungsional, tepatnya tentang obsesi seorang ibu yang disalurkan melalui anak-anaknya. Saotome Yuri adalah karakter ibu yang ‘menarik’. Ia sudah menentukan apa yang akan menjadi ‘takdir’ dari anak-anaknya sejak mereka masih di dalam kandungan. Ia juga memiliki pola pikir yang berbeda dengan kebanyakan orang. Pola pikir yang realistis dan kejam, dan mungkin tidak akan disetujui banyak orang. Sosoknya seperti ibu kejam yang tidak membiarkan anaknya untuk menentukan tujuan hidupnya sendiri. Saya sendiri tidak setuju terhadap beberapa pemikirannya. Meskipun begitu, saya sendiri sangat menyukai karakternya. Ia adalah perempuan kuat yang dapat memengaruhi banyak orang dengan memakai kata-kata saja, dan tidak ada orang yang bisa membalikkan kata-kata yang diucapkannya. Oleh karena itu, menurut saya karakter Yuri ini tipe karakter yang bisa dibenci sekaligus dicintai. Kita bisa membenci segala tindakannya yang terlihat kurang berperasaan itu, tapi kita juga ingin mengetahui apa lagi yang akan ia lakukan untuk menggapai obsesinya, dan apakah ia memiliki maksud lain di balik semua tindakannya itu. Karakteristiknya yang kuat tersebut menurut saya merupakan daya tarik utama dari dorama berjumlah 11 episode ini.
Selain karakteristik tokoh utamanya yang menarik, kelebihan lain dari dorama ini terdapat pada skenarionya yang ditulis oleh Nojima Shinji (Love Shuffle, Bara no Nai Hanaya). Saya sangat menyukai dialog-dialog yang ada di dorama ini, terutama dialog antara Yuri dan sekretarisnya Rika (yang menjadi unsur komedi di dorama ini). Momen “brainwashing” Yuri terhadap Rika adalah momen paling lucu dan paling saya nantikan di dorama ini :D. Selain itu, sama seperti dua drama yang ditulis Nojima sebelumnya, GOLD pun menyimpan banyak kejutan kecil yang membuat kita akan terus penasaran dan menonton sampai akhir. Kejutan-kejutan tersebut menyangkut rahasia keluarga Saotome (yang dapat mengancam keutuhan keluarga tersebut), terutama misteri seputar Saotome Shuichi (Mikami Kensei), kakak laki-laki Yuri yang meninggal karena kecelakaan dua puluh tahun yang lalu.
Amami Yuki seperti biasa menunjukkan akting yang cemerlang sebagai Saotome Yuri. Dan surprisingly saya juga menyukai aktingnya Nagasawa Masami di sini (sepertinya dia emang paling cocok berperan jadi karakter yang rada-rada baka ya :D), dan chemistry-nya dengan tante Amami pun pas sekali. Sorimachi Takashi juga menurut saya terlihat sangat keren sebagai Joji, teman sejak kecil Yuri yang juga merupakan pelatih renang anak-anaknya. Tiga pemeran anak-anak Yuri berakting cukup baik di sini walau tidak istimewa. Tapi agak agak salah casting juga untuk yang dua anak laki-laki (atlet kok kurus kering :D). Saya juga gak pernah suka Takei Emi, tapi peran abg labil (yang kadang suka bikin sebel) lumayan cocok lah sama dia.
Overall, saya sangat menyukai dorama ini. Cerita, karakteristik, serta skenarionya yang kuat membuat dorama ini menjadi sangat patut ditonton, terutama untuk para penyuka drama yang berfokus tentang keluarga disfungsional. 4 bintang 😀
Rating : 1 2 3 4 5