Feeds:
Posts
Comments

Archive for July, 2011

[MOVIE] Heathers (1988)

Siapa yang tidak senang menjadi siswa/siswi paling populer di sekolah? Veronica Sawyer (Winona Ryder) mungkin salah satunya. Dia adalah salah salah satu siswi paling populer di Westerburg High School, bersama dengan tiga orang teman satu “geng”-nya yang semuanya bernama Heather. Seperti cewek-cewek populer di kebanyakan teen flick, geng ini punya tabiat buruk yaitu senang “menganiaya” siswa-siswi lainnya yang tidak populer seperti mereka. Namun, Veronica tidak menyukai hal itu. Tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa dan tetap membiarkan hal-hal buruk yang dilakukan teman-temannya itu.

Suatu hari, kesabaran Veronica tampaknya hampir mencapai batas. Karena suatu kejadian, ia menjadi marah besar pada Heather Chandler (Kim Walker), si ketua geng yang paling jahat dan licik. Dengan bujukan J.D (Christian Slater), seorang siswa baru yang begitu pertama kali bertemu langsung membuatnya jatuh hati, Veronica lalu mencoba membalaskan dendamnya dengan mencoba mengerjai Heather Chandler. Siapa yang menyangka, hal tersebut malah menyebabkan Heather tewas. Untuk menutupi perbuatan mereka, Veronica dan J.D lalu membuat tewasnya Heather menjadi terlihat seperti peristiwa bunuh diri. Setelah itu, kejadian yang sama terulang. Dua orang siswa laki-laki bernama Kurt dan Ram mereka bunuh karena telah menyebar isu bohong tentang Veronica. Dan lagi-lagi, peristiwa tersebut mereka buat seolah-olah seperti peristiwa bunuh diri.

Dua peristiwa bunuh diri bohongan tersebut ternyata menimbulkan suatu pengaruh tersendiri pada murid-murid Westerburg. Martha, seorang siswi gendut yang sering dikerjai para Heather, mencoba bunuh diri tapi menemui kegagalan. Hal itu membuat Veronica merasa bersalah karena sebenarnya ia tidak pernah berniat membunuh orang. Itu semua karena J.D, yang tampaknya punya luka mendalam karena waktu kecil ditinggalkan oleh ibunya dengan cara yang tragis, menjadikan ia tumbuh menjadi remaja pendendam yang tidak peduli pada kematian orang lain. Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya? Sila kak, ditonton.

Menurut saya, film ini adalah film yang lucu sekaligus mengerikan. Lucunya sendiri bukan lucu seperti pada film komedi biasa, tapi lucu karena hal-hal buruk seperti kematian-kematian yang ada di film ini semuanya terasa seperti lelucon. Ya, intinya komedi di sini adalah komedi satir (atau black comedy). Hal tersebut terlihat melalui reaksi murid-murid atau guru-guru terhadap peristiwa bunuh diri palsu yang terjadi pada murid-murid Westerburg. Rapat guru, doa murid-murid di pemakaman, semuanya terasa seperti lelucon. Tapi bukankah komedi satir memang seperti itu?

Terus terus, buat saya film ini juga mengerikan. Mengerikan di sini bukan mengerikan karena filmnya seram atau menegangkan. Biarpun ada bunuh-bunuhan tapi ini bukan film thriller atau horror kok. Yang mengerikan di sini adalah tingkah para remaja di Westerburg ini, yang membuat saya bersyukur karena masa SMA saya baik-baik saja. Yang mengerikan lagi, peristiwa bunuh diri di sini terasa seperti biasa dan seolah-olah menjadi tren atau cara untuk menarik perhatian. Yang lucu adalah ketika ada seorang guru bertemu Veronica dan berkata kira-kira begini: “Veronica, kenapa kamu di sini? J.D bilang kamu bunuh diri kemarin malam” dengan ekspresi biasa.

Dari segi karakter, karakter-karakter di sini adalah karakter-karakter yang tidak mau saya temui seumur hidup saya. Veronica sendiri adalah karakter paling waras di sini. Tapi menurut saya dia bego juga karena dengan gampangnya terjerat pada rayuan J.D yang ternyata psycho. Cowok yang baru sehari ketemu sama cewek terus malemnya langsung menyelinap ke kamar si cewek itu jelas-jelas total freak you knooow. Tapi yah, namanya juga film. Tapi di luar itu Winona Ryder bagus aktingnya. Christian Slater juga, yang cuma dari cara dia menatap, bisa keliatan kalo dia itu rada freak. Overall, film ini menghibur kok. Film ini dengan sukses menyatirkan peristiwa bunuh diri yang terjadi di kalangan remaja (biarpun di sini bunuh dirinya palsu). Film ini juga menunjukan pada kita, bahwa kepopuleran bukanlah segalanya. Buat apa jadi populer kalo ujung-ujungnya malah bikin gak nyaman dan bikin kamu jadi membenci diri sendiri? So, buat penyuka teen flick ataupun penyuka komedi satir, boleh tuh ditonton.

Rating : 1 2 3 3,5 4 5

Read Full Post »


Beberapa bulan yang lalu saya sempat me-review sebuah dorama bertemakan detektif yang berjudul Keizoku 2: SPEC. Nah, kali ini saya akan kembali me-review dorama bertemakan sama (tapi tanpa embel-embel supranatural) yang berjudul BOSS, yang kebetulan juga dibintangi oleh Toda Erika (tapi bukan sebagai pemeran utama).

Sama seperti SPEC, saya pun sangaaaat menyukai dorama ini. BOSS sendiri sebenarnya tidak menghadirkan cerita yang istimewa atau lain daripada yang lain. Ceritanya standar cerita-cerita detektif gitu lah, tentang sebuah unit detektif (Countermeasure Unit) di kepolisian Jepang yang dipimpin oleh seorang perempuan bernama Osawa Eriko (Amami Yuki). Eriko ini baru balik dari pelatihan di Amerika selama kurang lebih lima tahun. Nah, entah malang atau beruntung, anak buah-anak buah yang dipimpinnya tersebut semuanya terlihat agak tidak meyakinkan. Anak buah-buahnya tersebut adalah 1)Katagiri Takuma (Tamayama Tetsuji), seorang detektif yang sebenarnya handal, tapi selalu memancarkan aura suram dan tidak pernah berani menggunakan pistol; 2)Kimoto Mami (Toda Erika) yang selalu terlihat tidak bersemangat dan tukang tidur, 3)Hanagata Ippei (Mizobata Junpei), detektif pemula yang selalu bersemangat dan sedikit polos, 4)Iwai Zenji (Kendo Kobayashi), detektif yang terlihat menyeramkan, tapi aslinya “ngondek” (and yeah, he’s a gay), dan terakhir 5)Yamamura Keisuke (Nukumizu Youichi), detektif yang paling tua di antara semuanya dan memiliki kecerobohan yang luar biasa. Selain mereka, ada Nodate Shinjirou (Takenouchi Yutaka), supervisor divisi tersebut yang punya hobi merayu wanita cantik dan Narahashi Reiko (Kichise Michiko), tante-tante seksi dari scientific crime detection research lab yang suka membantu mereka.

Osawa Eriko sendiri adalah seorang wanita berusia sekitar 40 tahun yang sampai sekarang belum menikah. Ia adalah detektif yang sangat handal, meskipun kadang terlihat konyol. Dorama ini menampilkan usahanya dalam membentuk Contermeasure Unit, divisi yang sering diremehkan oleh divisi-divisi lainnya, menjadi sebuah divisi yang solid. Seperti dorama detektif pada umumnya, dalam setiap episode ada satu kasus (seringnya pembunuhan) yang langsung selesai dalam episode itu juga (tapi ada juga yang satu kasus sampai dua episode). Tapi menjelang akhirnya ditemukan kasus berbau konspirasi yang berhubungan dengan asal-usul kenapa divisi tersebut terbentuk.

 

Seperti yang saya bilang, cerita dorama berjumlah 11 episode ini standar cerita detektif pada umumnya, tapi penggarapannya yang baik membuat dorama ini menjadi sangat berkesan di hati. Yang paling saya suka di sini adalah karakteristik tokoh-tokohnya, terutama karakter Amami Yuki sebagai boss. Amami Yuki ini adorable sekali yaaa, biarpun umurnya udah 40 lebih. Saya baru pertama kali liat dia di sini, dan langsung dibuat kagum sama aktingnya. Pantes aja banyak yang mengidolakan tante satu ini 😀 Karakter-karakter lainnya juga tidak kalah menarik dan para pemerannya berhasil menghidupkan karakter mereka masing-masing dengan baik. Salah satu yang paling saya suka adalah karakter Nodate Shinjirou yang diperankan Takenouchi Yutaka. Setiap ada adegan yang melibatkan dia pasti selalu membuat saya tertawa. Saya juga suka sama karakter yang diperankan Toda Erika. Biarpun sama-sama memerankan detektif, tapi karakternya di sini beda jauh sama karakternya di SPEC. Karakter lainnya yang saya suka adalah duo Iwai-Yamamu, yang merupakan salah satu pemancing tawa terbesar di dorama ini.

Ya, humor lah yang menjadi salah satu kekuatan dorama ini. Biarpun ini dorama detektif, tapi kesannya gak begitu serius karena humor selalu terselip di mana-mana, menjadikan dorama ini sangat nyaman untuk ditonton. Kasus-kasusnya pun menarik. Dan yang paling saya suka adalah penyelesaian dari kasus-kasusnya. Biarpun dari awal kita sudah diperlihatkan seperti apa pelakunya, tapi di bagian akhir episode selalu muncul kejutan yang tidak disangka-sangka. Ya, buat yang suka film/dorama dengan banyak twist, dorama ini bisa dijadikan pilihan 😀

Dorama ini juga menghadirkan beberapa bintang tamu terkenal, seperti Takayuki Yamada, Shida Mirai, Sorimachi Takashi, Ishigaki Yuma, dan Konishi Manami. Saya paling suka episode yang menampilkan Shida Mirai. Selain kasusnya menarik, akting Shida Mirai sebagai siswi pintar yang pintar “memainkan” orang dewasa ini juga bagus banget. Kudos for her!

Ja, segini aja review dari saya. Buat kalian yang suka film/serial detektif, jangan sampai melewatkan dorama ini. Highly recommended 🙂

Nb: dorama ini juga memiliki sekuel yang baru selesai tayang baru-baru ini.

Rating : 1 2 3 4 4,5 5

Read Full Post »