Sesuai janji saya di postingan ini, kali ini saya akan me-review salah satu anime movie yang baru-baru ini saya tonton, yaitu The Girl Who Leapt Through Time. Film dengan judul asli “Toki o Kakeru Shojo” ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karangan Yasutaka Tsutsui yang diterbitkan pada tahun 1967. Namun, film ini tidak mengadaptasi mentah-mentah dari novel tersebut, namun lebih seperti sekuel dari novel tersebut, karena tokoh utama dalam film ini merupakan keponakan dari karakter utama novel tersebut (yang juga bisa time-leapt). Selain diangkat ke dalam versi anime movie, novel ini juga pernah diadaptasi ke dalam beberapa versi (beberapa film, dorama, dan juga manga), dan yang terakhir, di tahun 2010 ini baru saja keluar adaptasi terbarunya yang berbentuk film live action, dengan memasang Riisa Naka yang merupakan pengisi suara tokoh utama versi anime-nya, sebagai pemeran utama.
The Girl Who Leapt Through Time bercerita tentang seorang siswi SMU bernama Makoto Konno (disuarakan oleh Riisa Naka). Makoto digambarkan sebagai cewek tomboy yang cenderung seenaknya dan pemalas. Ia selalu terlambat datang ke sekolah, tidak begitu pintar dalam hal akademis, dan juga agak ceroboh. Makoto memiliki dua orang sahabat dekat yang dua-duanya cowok, yaitu Chiaki Mamiya (disuarakan Takuya Ishida) dan Kousuke Tsuda (disuarakan Mitsutaka Itakura) yang sering menemaninya bermain baseball. Suatu hari, setelah mengalami suatu kejadian aneh, tiba-tiba Makoto memiliki kemampuan untuk meloncati waktu. Hal itu disadarinya ketika ia secara aneh selamat dari kecelakaan yang nyaris membunuhnya. Setelah berdiskusi dengan tantenya yang dipanggil ‘auntie witch’ (yang merupakan tokoh utama versi novel), Makoto pun sadar kalau ia bisa meloncati waktu sesuka hatinya. Kemampuannya itu kemudian ia manfaatkan untuk hal-hal yang bisa dibilang sederhana, seperti mengulang-ulang waktu agar bisa tidur sepuasnya tanpa takut kesiangan, mengulang mengerjakan ujian di hari sebelumnya, karaoke sepuluh jam tanpa perlu membayar ekstra, dan hal-hal lainnya. Kemampuannya itu ia gunakan kembali ketika suatu hari salah satu sahabatnya yang bernama Chiaki, menyatakan perasaan suka padanya dan mengajaknya kencan. Makoto yang merasa nyaman dengan persahabatan mereka tidak mau persahabatannya rusak karena ada perasaan khusus dari Chiaki, karena itulah ia mengulang-ulang waktu agar Chiaki tidak jadi menyatakan perasaannya. Namun, setelah itu Makoto malah jadi merasa canggung jika berhadapan dengan Chiaki. Selain hal tersebut, Makoto juga menggunakan kemampuan time-leapt-nya untuk menjodohkan Kousuke dengan seorang gadis yang menyukainya.
Namun, kemampuan yang dimilikinya tersebut dapat membawa bahaya juga yang nyaris membawa salah satu temannya kepada kecelakaan yang hampir membunuh Makoto di hari sebelumnya. Makoto juga kemudian menyadari bahwa kemampuannya tersebut memiliki batas, setelah ia menemukan sebuah tulisan berbentuk angka di lengannya, yang jumlahnya dapat berkurang setelah ia menggunakan kemampuannya. Lalu, apa yang akan terjadi dengan Makoto selanjutnya? Apakah dia berhasil menyelamatkan temannya? Bagaimana sebenarnya perasaannya pada Chiaki? Dan, apakah ada orang lain selain tante-nya yang mengetahui rahasianya tersebut?
Film ini bagus dan sangat menghibur! Salah satu anime movie yang sangat saya rekomendasikan untuk ditonton (dan animasinya menurut saya sangat bagus dan menarik). Di bagian awalnya menurut saya agak membosankan, tapi setelah Makoto bisa melakukan time-leapt, filmnya jadi sangat menarik. Yang jadi daya tarik film ini sih, menurut saya adalah kelakuan makoto yang suka asal-asalan dan seenaknya. Selain itu, jika orang lain mungkin akan menggunakan kemampuan time-leapt untuk mengubah hal-hal besar, Makoto menggunakannya untuk hal-hal yang kurang penting. Namun, inilah faktor kelucuan dari film ini 😀
Kisah cintanya juga manis. Yeah, another ‘persahabatan-jadi-cinta’ story-nya sangat saya suka. Saya suka Chiaki dan Makoto ini. Dan saya ngakak-ngakak pas Makoto berulang kali mengulang waktu agar Chiaki tidak jadi menyatakan perasaannya. Berulang kali loh! Oh ya, cara Makoto meloncati waktu juga sangat lucu, ia harus melakukan hal-hal ekstrim dulu saat mau meloncati waktu (yeah, contohnya dengan cara loncat beneran). Selain itu, film yang disutradarai oleh Mamoru Hosoda ini juga menyajikan kejutan yang tak terduga di bagian-bagian akhir, yaitu ketika ada seseorang yang mengetahui rahasia Makoto (siapa? tonton aja deh sendiri :p).
Oke, segini aja review dari saya, yang jelas film ini sangat recommended dan merupakan tipe yang akan saya tonton berulang-ulang. Film ini cocok untuk ditonton oleh penyuka film animasi, penyuka anime, atau penyuka film-film bertema time-leapt dan juga film komedi. Tambahan, film ini memenangkan salah satu penghargaan pada acara tahunan Awards of the Japanese Academy 2007, yaitu pada kategori Best Animation Film. 4 bintang deh 🙂
Rating : 1 2 3 4 5
Betul! Menurutku nilai lebih film ini justru karena Makoto menggunakan kemampuan loncat nya buat hal-hal remeh.
Kebayang sama adegan Makoto loncat melulu pas Chiaki mau nembak. 😆
iya, adegan itu salah satu favoritku! si makoto udah ngalihin pembicaraan jadi ngomongin adiknya tetep aja ditembak. lol. 😀
Mirip ama The Time Travelers Wife gak ide ceritanya?
Wow gw punya Anime ini…ga sabar mau nntn tp tunggu libur lebaran dulu…hehehe mau balas dendam nntn banyak nih 🙂
Oh pernah menang award ya, pasti bgs kl gitu
@AndriaGutama:
wah saya blm nonton Time Traveler’s Wife nih, jd gak tau. tapi kalo soal ide cerita, ide cerita ttg “time-leapt” sih bisa dibilang udah umum.
@Novroz:
ayo tonton! iya bagus kok, kalo gak salah film ini jg ngalahin salah satu animasi ghibli di awards itu…
wah ngalahin Ghibli? keren bgt donk.
Hmm menunggu libur dulu soalnya mau lgsg di capture trus direview
Gimana gak ngalahin film Ghibli, yang dikalahin khan film terburuk yg pernah Ghibli produksi Tales from earthsea aka Gedo Senki.
@Ando:
oh terburuk ya? belum nonton jd ga tau jelek apa nggaknya. tp terburuk jg tetep masuk nominasi ya ^^
Gw br aja selesai nntn Gedo Senki…luambat bgt alurnya. Pantes bgt Toki o kakeru yg menang.
Mau ngereview jd ragu, habis gw suka bgt ma ghibli…jd ga enak kl isi reviewnya malah menghina…tp emang ga bgs sih kalo di banding Ghibli yg lain 😦
@Novroz
cukup. ini blog orang lain.
@priska
sori, kalau saya buang sampah disini
makasih buat pengertiannya. maaf karena dua komen sebelum ini saya hapus, dan tolong, lain kali kalo kalian ada masalah lagi apapun itu, jangan dibawa-bawa ke sini. thanks.
Terburuk atau tidak sih sebenarnya tergantung selera. animasi Gedo Senki sebenarnya diatas rata-rata, tapi eksekusi ceritanya itu parah menurutku. Kebanyakan penggemar Ghibli kecewa sama film ini, apalagi sutradaranya anaknya Hayao. Mungkin orang2 terlalu berharap sama sang junior agar ngikut jejak bokapnya.
Gw juga punya animasi ghibli ini…hmm banyak yg kecewa ya?
Aduh ga sabar nunggu liburan sekolah mulai…waiting list tontonan byk bgt
Wooow! Segala film yang berhubungan dengan time traveler pasti seru! ^__^
Coba saya cari di vertex ah, mungkin ada DVD-nya. 🙂
Saya demen banget sama anime ini.
ceritanya ringan dan enak untuk diikuti.
Mengenai bagian awalnya yang membosankan. Sebenernya itu tergantung individu juga.
Buat yang doyan nonton film-film jepang pasti akan terbiasa. Karena hampir semua film jepang memang memiliki alur yang lambat.
Tapi menurut saya disitulah letak kelebihannya. 😀
@anggayasha
Iya, tergantung individu, makanya saya bilang ‘menurut saya’ di atas 😀
saya doyan nonton film jepang, dan saya udah biasa sama alurnya yg lambat (tapi urusan suka gak suka, tergantung filmnya), dan film ini jg saya menikmati banget. tapi film ini bukan tipe film lambat kyk film2 jepang umumnya kalo menurut saya.