Feeds:
Posts
Comments

Archive for January 21st, 2010

L: Change the World adalah spin off dari Death Note, film yang diangkat dari sebuah manga karangan Takeshi Obata yang sangat populer baik di Jepang mau pun di luar Jepang. Film ini memfokuskan pada karakter L (Ken’ichi Matsuyama), si detektif nyentrik yang sangat berambisi menangkap Kira.

Jadi, dalam film ini, kan ceritanya si L (yang ternyata bernama asli L. Lawliet) menuliskan namanya sendiri di death note, dengan keterangan ia akan meninggal dengan tenang 23 hari kemudian.  Dalam 23 hari menjelang kematiannya, L dihadapkan pada sebuah kasus di mana ada sebuah kelompok yang mengembangkan sebuah virus berbahaya yang bisa memusnahkan umat manusia. Kelompok ini bertujuan untuk mengurangi jumlah populasi manusia yang semakin lama semakin banyak. Namun, mereka menemui kesulitan karena mereka tidak bisa membuat vaksinnya (suatu virus tidak bisa dijalankan kalo tidak ada vaksin, karena mungkin bisa membahayakan si pembuatnya sendiri). Karena itulah, salah satu dari mereka, Kujo-sensei  (yang punya nama sandi K), seorang ilmuwan wanita, meminta Nikaido-sensei, teman sesama ilmuwannya, untuk membuat vaksin tersebut.

Awalnya Nikaido-sensei tidak tahu mengenai niat jahat Kujo-sensei dan kelompoknya tersebut. Setelah Kujo-sensei serta kelompoknya menunjukkan maksud dan tujuannya tersebut dan mendesak Nikaido-sensei untuk membuat vaksinnya (dan ternyata vaksinnya sudah berhasil dibuat Nikaido-sensei), Nikaido-sensei memilih untuk menghancurkan satu-satunya vaksin tersebut serta membunuh dirinya sendiri dengan virus tersebut. Hal itu dilihat oleh Maki, putri Nikaido-sensei, yang langsung shock melihat kejadian tersebut, dan langsung kabur ke alamat yang sebelumnya dipesankan oleh ayahnya, yaitu alamat Watari, dan bertemu dengan L. Kelompok tersebut lalu datang menemui Maki di tempat L untuk mencari data-data vaksin tersebut. Karena suatu kejadian, Maki juga terinfeksi virus tersebut, dan bersama-sama dengan L serta seorang bocah Thailand (yang merupakan satu-satunya orang yang tidak terinfeksi virus saat virus tersebut menyerang Thailand), mereka kabur dari tempat itu dan berusaha untuk menemukan vaksin dari virus tersebut? Bagaimana selanjutnya? Apakah L berhasil menemukan vaksin tersebut dengan batas waktu 23 hari saja? Tonton aja deh.

My Opinion:

Ya, film ini lumayan menarik buat saya, meskipun tidak seseru Death Note. Di film ini kita bisa mengenal karakter L jauh lebih dalam. Selain itu, kita juga bisa melihat sisi kemanusiaan L yang tidak diperlihatkan di dua film Death Note sebelumnya, melalui interaksi-interaksinya dengan dua anak kecil yang menemaninya selama beberapa hari sebelum kematiannya. Lucu liat adegan pas L dipaksa Maki untuk berjalan tegak *dan si L nurut-nurut aja*

Film ini di bagian-bagian awalnya menurut saya rada membosankan, tapi ke tengahnya lumayan menarik. Adegan Nikaido-sensei bunuh diri itu cukup menyayat hati dan menegangkan. Adegan di Thailand saat F dikejar-kejar juga agak menyedihkan.

Dari sisi akting, Ken’ichi Matsuyama sepertinya sudah melekat banget dengan karakter L. Kadang-kadang saya suka mikir kalau Ken’ichi dan L itu dua orang yang berbeda, karena di luar jadi L perannya selalu beda (seperti perannya di Detroit Metal City yang jauh berbeda dengan karakter  L). Ken’ichi sangat sukses memerankan karakter L, si detektif nyentrik penyuka makanan manis yang gerak-geriknya selalu ajaib.

Endingnya cukup manis dan touching. Saya jadi gak rela kalau si L ini bakal mati bentar lagi (untungnya gak diliatin bagaimana kematiannya). Apalagi si L ini, yang awalnya nerima-nerima aja bahwa dia akan mati sebentar lagi, mulai punya harapan untuk ingin hidup lebih lama.

Baiklah, segini aja reviewnya. Film ini bagus kok, tapi saya masih lebih suka Death Note karena lebih tegang ^^. Film ini cocok untuk ditonton penggemar Death Note serta penggemar L. 3,5 bintang deh.

My Rating: 3,5 / 5

Read Full Post »