Feeds:
Posts
Comments

Archive for January 1st, 2010

Could you kill your bestfriend?

Ini adalah film yang saya tonton udah lama banget, waktu SMP. Dan film ini sempat populer di kalangan saya dan teman-teman saya (jarang-jarang kan temen saya nonton film Jepang), dan menyebar juga ke kelas-kelas lainnya. Hihi, gila ya anak SMP nontonnya film berdarah-darah gini, dan cocok juga dengan keadaan kita, berhubung ceritanya film ini menceritakan siswa-siswa kelas 3 SMP yang diharuskan saling membunuh satu sama lain (dan setelah menonton film ini saya jadi membayangkan bagaimana kalau program Battle Royale ini ada di dunia nyata, dan kelas saya yang ketimpa sial terpilih dalam program ini :P)

Oke jadi film ini bercerita tentang Jepang pada suatu masa, di mana pada masa itu terjadi kekacauan di mana-mana. Banyak anak-anak berbuat kenakalan dan kekacauan, sehingga membuat para orang dewasa menjadi takut pada anak-anak. Karena keadaan inilah, pemerintah Jepang membuat sebuah program bernama “BATTLE ROYALE” untuk ‘mengurangi’ jumlah remaja. Jadi dalam program ini, dipilih satu kelas (kelas 3 SMP) yang dipilih secara acak dari semua sekolah yang ada di Jepang. Pada tahun tersebut, kelas yang terpilih adalah kelas 3B SMP Shiroiwa. Jadi mereka ditipu sedang melakukan perjalanan wisata, padahal mereka dibawa ke sebuah pulau yang penghuninya sudah diungsikan ke tempat lain. Di situ, mereka diberitahu mengenai program Battle Royale itu oleh seorang guru yang menjadi pengawas program ini, Kitano-sensei (Kitano Takeshi, yang di acara Benteng Takeshi itu loh). Mereka disuruh untuk saling membunuh satu sama lain sampai tersisa satu orang dengan batas waktu 3 hari. Jika sampai 3 hari tidak tersisa satu orang, maka kalung yang dikenakan pada mereka akan meledak dan mereka semua akan mati. Setiap murid dibekali sebuah tas yang masing-masing berisi senjata (ada yang mendapat pisau, celurit, ada jg yang mendapat tutup panci). Nanahara Shuuya (Tatsuya Fujiwara), adalah seorang remaja biasa yang tidak memiliki kepercayaan pada orang dewasa. Ayahnya bunuh diri begitu saja dengan meninggalkan pesan: “berusahalah, Shuuya.” Ia adalah salah satu dari siswa 3B dan pada saat program BR ini baru mau dimulai ia harus menerima kenyataan sahabatnya, Nobu, tewas, akibat perbuatan Kitano-sensei. Sejak itu, selama program berlangsung, Shuuya bertekad untuk melindungi Nakagawa Noriko (Aki Maeda), teman sekelasnya yang meupakan cewek yang disukai Nobu. Selain Shuuya, kita juga melihat bagaimana murid-murid lainnya dalam menjalani program tersebut. Ada yang tidak ikut dan memilih untuk bunuh diri saja. Ada yang berusaha untuk mencari jalan keluar namun akhirnya malah tewas. Ada juga satu geng cewek yang awalnya berniat berlindung bersama-sama namun akhirnya saling bunuh karena kesalahpahaman, dan contoh-contoh lainnya. Anak-anak SMP yang awalnya tidak mau saling membunuh ini akhirnya sanggup membunuh demi melindungi nyawanya sendiri. Program ini juga diramaikan oleh dua orang ‘murid pindahan’ yang salah satunya ternyata pernah mengikuti program tersebut beberapa tahun yang lalu dan mengetahui rahasia untuk menyelamatkan diri dari program tersebut. Jadi, bagaimana selanjutnya? tonton aja deh.

My Opinion:

Salah satu film yang bersejarah buat saya dan udah sering saya tonton berkali-kali. Film ini sadis, darah dimana-mana, dengan pelakunya bocah-bocah SMP yang sebelumnya tidak sanggup membunuh sama sekali. Apalagi, pertama kali saya nonton itu, filmnya berupa vcd original yang banyak sensor dimana-mana. Waktu SMA, saya iseng beli dvd bajakannya, yang tanpa sensor sama sekali! Dan saya merinding terus karena ternyata filmnya lebih brutal dari yang ditampilkan di VCD originalnya. Film ini bukan cuma film asal bunuh gak jelas, tapi juga berisi dan menyentuh. Saya selalu pengen nangis tiap ada murid yang mati. Yang paling menyedihkan waktu Mimura (Takashi Tsukamoto) dan dua orang teman-temannya capek-capek berusaha untuk menghancurkan sistem komputer BR tersebut, dan nasib mereka akhirnya berakhir tragis. Sumpah saya berkaca-kaca banget waktu liat adegan itu :(. Mana Mimura-nya ganteng lagi! *halah* Yang lainnya, waktu satu geng akhirnya saling bunuh karena perbuatan satu orang, sedih banget liatnya 😦 Para pemain film ini juga merupakan aktor dan aktris yang sekarang udah pada terkenal. Seperti Tatsuya Fujiwara yang berperan sebagai Shuuya yang kini terkenal sebagai Kira di Death Note. Lalu, Kou Shibasaki (yang aktingnya top banget di sini, sebagai cewek sadis), Chiaki Kuriyama (yang berperan sebagai Gogo Yubari di film Kill Bill), Takashi Tsukamoto (Mimura-kuuuu, saya suka banget sama dia, aktingnya juga bisa dilihat di film Taiyou no Uta *klik di sini untuk liat reviewnya*), Masanobu Ando, dan aktor-aktor yang lainnya. Gak boleh dilupakan juga, aktingnya Takeshi “Beat” Kitano yang sebelumnya biasa kita lihat di acara Benteng Takeshi.

Jadi, film ini sangat recommended. Cocok untuk yang suka menonton film action atau thriller, tidak disarankan untuk yang gak tahan nonton adegan sadis. Film ini juga ada sekuelnya, Battle Royale II : Requiem. Gak sebagus film pertamanya, tapi filmnya lumayan juga kok.

My Rating : 5 / 5

Read Full Post »

Kiritani Shuuji (Kamenashi Kazuya) adalah cowok baik hati dan juga populer di sekolahnya. Ia pandai bergaul, suka membantu sesama, disukai banyak orang, punya pacar cantik, Uehara Mariko (Toda Erika) yang juga sama-sama populer, juga disukai guru-guru. Namun, itu semua hanyalah kepalsuan belaka. Ia berbuat baik hanya karena ingin menjadi populer dan karena ingin orang lain juga berbuat baik padanya. Ia juga mendekati Mariko hanya karena ingin menambah kepopulerannya, karena sesungguhnya ia tidak menyukai gadis itu. Bagi Shuuji hidup adalah permainan, karena itu ia terus ‘berakting’ sebagai Kiritani Shuuji si mr. perfect yang baik hati.
Lalu ada Kusano Akira (Yamashita Tomohisa), teman sekelas Shuuji yang cenderung aneh dan agak terasingkan.Shuuji tidak menyukai dia karena hanya saat di depan Akira-lah ia bisa menunjukkan karakter aslinya.
Lalu ada Kotani Nobuko (Horikita Maki), murid pindahan dengan penampilan mirip Sadako (hehe) yang sangat rendah diri dan sejak menjadi murid pindahan ia menjadi sasaran bully dari cewek-cewek geng di kelasnya. Lalu, setelah melalui beberapa hal, Shuuji dan Akira memutuskan untuk bersama-sama membuat Nobuko (yg nantinya dipanggil Nobuta) yang sangat rendah diri itu menjadi cewek paling populer di sekolahnya. Lalu, bagaimana selanjutnya? ayo deh tonton aja.

My Opinion:
Ini adalah salah satu dorama yang paling paling paling saya suka di antara dorama Jepang lainnya. Maaf ya kalo reviewnya telat banget, padahal nontonnya udah lama banget (waktu kelas 2 SMA) dan sampai sekarang gak keitung berapa kali ditonton ulang. Saya suka banget sama ceritanya, komedinya, akting para pemainnya, semuanya deh. Dorama ini menceritakan persahabatan yang aneh namun dalam. Ketiga orang ini: Shuuji, Akira, dan Nobuta, masing-masing mempunyai karakter yang sangat berbeda. Namun, setelah melalui berbagai macam proses yang menyakitkan, ketiganya dapat bersahabat tanpa adanya kepura-puraan sama sekali. Seperti Shuuji, yang dalam hidupnya selalu berpura-pura, hanya di depan Akira dan Nobuta lah ia bisa menunjukkan dirinya yang sesungguhnya. Melalui persahabatan mereka, Shuuji mulai belajar untuk bersikap jujur, karena ia sendiri menyadari bahwa berbohong itu menyakitkan.
Di dorama ini saya suka banget sama karakter Akira yang diperankan oleh Yamashita Tomohisa alias Yamapi. Yamapi bagus banget dalam memerankan Akira yang cenderung agak aneh dan suka seenaknya. Saya suka banget liat kelakuan-kelakuan ajaib Akira ini, seperti tiap saat dia berucap “kon-kon” atau mengajarkan Nobuta mantra “Nobuta pawaaa ~ shunyuu” (Nobuta Power enter), juga kalo dia jalan dengan tangan melambai-lambai. Saya sempet cinta banget sama Yamapi loh gara-gara perannya sebagai Akira ini. Sayang banget di dorama lainnya akting Yamapi ga sebagus ini karena aktingnya di dorama lain cenderung datar.
Kame juga pas memerankan Shuuji, si cowok populer yang hidupnya penuh kepura-puraan. Saya suka melihat perbedaan karakternya saat dia berada bersama teman-temannya (menjadi mr. perfect) dengan saat ia bersama Akira dan Nobuta.
Dan Maki, pertama kali saya liat Maki-chan di dorama ini, dan perannya sangat meyakinkan sehingga awalnya saya mengira dia memang seperti itu ^^ Makanya pas nonton dorama Maki yang lainnya saya kaget karena di dorama lainnya ia cantik banget, beda dengan di Nobuta ini yang agak menyeramkan. Hihi. Aktingnya top banget lah di dorama ini. Gesture, serta suaranya yg cenderung diserakkan (padahal aslinya nyaring banget), cocok dengan karakter Nobuta yang rendah diri. Saya juga suka pengen ketawa tiap liat senyumnya Nobuta yang lebih mirip ringisan orang sakit perut ^^
Selain itu, yang saya suka dari dorama ini adalah proses Akira dan Shuuji dalam memproduksi Nobuta menjadi populer. Mereka melakukannya dengan cara mereka sendiri. Dan hasilnya pun, Nobuta bisa jadi populer tanpa menghilangkan kepribadian aslinya. Suka liat kan, di film-film, orang-orang jelek dan pemalu (yang biasanya dikatakan jelek karena memakai kawat gigi, kacamata, serta rambut diikat — dan begitu semua itu dilepas langsung jadi cantik banget) yang bertransformasi jadi cantik langsung berubah total dan jadi penuh percaya diri. Nah, di Nobuta gak kayak gitu. Ia mampu menjadi populer namun tetap menjadi dirinya sendiri.
Endingnya juga saya suka banget. Meskipun tampaknya banyak yang kecewa (karena Nobuta jadi sendiri lagi), tapi saya rasa itu adalah endingnya yang pas. Dan, meskipun judulnya adalah Nobuta wo Produce yang berarti memproduksi Nobuta, saya rasa yang dirubah menjadi lebih baik di sini bukan hanya Nobuta saja.Tapi juga Shuuji dan Akira, terutama Shuuji. Jadi bagi saya program “memproduksi Nobuta” itu lebih memberi pengaruh yang sangat besar pada Shuuji, karena pada akhirnya ia bisa menghilangkan segala kepalsuan dan menjadi seseorang yang lebih baik lagi 🙂

My Rating : 5 / 5

Read Full Post »